Typo!!
•
•
•
•
•Maul pikir, sudah terjadi sesuatu pada wanita yang sedang mengandung itu. Pasalnya sejak dia berbicara dengan mantan kekasihnya yang dilakukan Lesti hanya duduk dan termenung dengan pikirkannya sendiri.
Entah apa yang dia pikirkan, sejak tadi dia bergumam tapi Maul tidak yakin apa yang sudah dia gumamkan.
Dia seperti mendengar kata
"Tidak mungkin"
Tapi apa yang tidak mungkin bagi Lesti."Lesti, kau tida apa-apa?"
Maul menyentuh lengan Lesti sementara wanita itu seperti orang kebingungan, tak tahu arah bahkan dia tidak mendengar ucapannya."Hah? Apa kau berbicara padaku kak?"
Tentu saja, memangnya siapa lagi yang ada didalam mobil selain dia dan dirinya, tidak mungkin Maul bermonolog sambil menyentuh lengannya bukan."Hm, kau tidak apa-apa? Sejak tadi kau melamun"
Lesti tertawa tapi bukan tawa yang biasanya."Iya, aku tidak apa-apa. Hanya sedikit tidak mengerti"
"Kenapa?"
Lesti tidak menjawab, pandangannya tak tentu arah, sepertinya Lesti juga bingung dengan pikirannya sendiri."Aku tidak mengerti dengan apa yang aku alami. Saat aku mendengar kak Rizki berbicara seperti itu, rasanya sangat tidak nyaman. Aku ingin sekali menghindar tapi aku tidak bisa melakukannya, aku merasa tak nyaman dan sangat bersyukur saat kak Billar memahami apa yang sedang aku rasakan. Aku merasa lega saat kak Billar memintaku untuk segera pulang, rasanya seperti aku sedang mendapatkan cahaya di perjalananku yang penuh dengan kegelapan"
Kalau boleh Maul berbicara jujur, pria yang sedang mengemudikan mobil itu sebenarnya tidak mengerti dengan ucapan Lesti.Dia tidak nyaman dengan ucapan Rizki, bukankah dia sangat mencintai Rizki dan setahu Maul, dia masih belum bisa melupakan pria itu. Seharusnya saat Rizki mengajaknya kembali bersama, Lesti menerimanya tapi dia justru kebingungan dan sekarang Maul justru mendapatkan pernyataan lain mengenai perasaan Lesti.
Dia merasa lega saat Billar memahami situasi yang terjadi padanya. Apa itu artinya, dia sudah jatuh cinta padanya atau justru Lesti takut jika dia menyetujui permintaan Rizki, dia akan berhadapan dengan Nadya, istri sah dari mantan kekasihnya? Tapi jika ada dua kesimpulan diatas, Maul lebih memilih kesimpulan yang pertama, dia berharap Lesti mencintai Billar dibandingkan kembali bersama Rizki.
"Lesti, apa aku boleh berspekulasi?"
"Iya kak"
"Apa mungkin kau jatuh cinta kepada Billar"
Maul berbicara dengan santai, tapi reaksi lain justru ditunjukkan Lesti."Tidak boleh!"
Itu yang Lesti katakan, dia mengucapkan dengan tegas seolah membantah ucapan Maul."Tidak boleh. Aku tidak boleh mencintainya"
Katanya lagi."Memangnya kenapa?"
Maul tidak mengerti."Lesti seperti orang berhak mencintai dan di cintai, wajar saja jika kau mencintainya, kau punya hati dan perasaan"
"Tapi tidak padanya kak!"
Ucapnya tegas namun ada kesedihan dibalik ekspresinya yang tenang."Aku tidak ingin berusaha dengan kak Dinda, aku tidak ingin mendapatkan tuduhan yang sama seperti dulu. Sudah cukup kak Dinda membenciku karena mengira aku menghancurkan hubungannya dengan kak Rey tapi tidak dengan kak Billar. Aku tidak boleh melakukannya"
Bayang-bayang akan kebencian Dinda di masa lalu masih diingat Lesti dengan baik.
Dulu dia tidak tahu permasalahannya, dia hanya tahu sesampainya diagensi, dia mendapatkan tamparan serta makian dari Dinda.