If Only You Know 39

25 5 0
                                    

*
*

Saat pekerjaan mereka dimulai, Lesti menjaga jarak darinya bukan hanya itu, saat mereka mengirim pesan ataupun menghubunginya Lesti benar-benar mengabaikannya.

Mereka tau ada yang tidak beres dengan wanita yang mereka cintai, terakhir kali Lesti masih bersikap seperti biasa tidak setelah keluar dari rumah sakit dia justru berubah, mereka curiga Maul melarang Lesti untuk bergaul dengannya tapi saat mereka mengajukan pertanyaan seperti itu Maul menjawab,
"Kenapa aku harus melakukan itu? Kau pikir aku anak kecil yang akan melarang Lesti untuk menjauhi kalian begitu? Benar-benar kekanakan"

Tapi jika bukan itu yang terjadi, lalu apa?

Apa alasan Lesti menjaga jarak darinya?

Diantara mereka berdua, Rizki sangat dirugikan.

Bukan hanya ia tidak bisa bertemu dikantor mengingat kantor mereka berbeda tapi saat mereka mempromosikan film bersama, Lesti lebih memilih duduk ataupun berdiri disamping Billar, meskipun tidak berbicara tapi setidaknya Billar dekat dengannya tapi Lesti justru mengacuhkan kehadirannya dan lebih memilih pergi meninggalkannya.

Rizki sama sekali tidak mengerti bahkan sampai hari ini ia masih tidak mengerti kenapa Lesti seperti ini.

Rasa penasaran, kesal, marah memaksa Rizki untuk mendatangi agensinya.

Tatapan dari orang orang disana tidak ia pedulikan bahkan saat Dandi bertanya apa yang ia lakukan, Rizki tidak menjawab, ia lebih memilih mengabaikannya dan bergegas menuju ruangan yang ia sudah hafal betul.

Rizki membuka pintunya sedikit kasar membuat wanita yang berada dibalik meja itu tersentak, ia tidak peduli, ia lebih memilih menutup pintu dan menguncinya sebelum menghampiri Lesti yang sudah berdiri dari duduknya.

"Apa yang kau lakukan disini? Kenapa kau mengunci pintunya?"
Lesti bingung dengan tindakan itu.

"Kuau tau jawabannya dengan betul Lesti. Jika bukan karena kau aku tidak akan melakukan ini semua"

Tujuannya mendatangi tempat ini tentu saja untuk mencari tahu apa yang terjadi padanya dan mengenai pintu yang sengaja ia kunci itu semua ia lakukan karena ia tidak ingin ada orang lain yang mengganggunya berbicara dengan Lesti.

Rizki butuh penjelasan dari wanita yang ada dihadapannya ini.

"Jelaskan padaku! Kenapa kau menghindariku?"
Ada sebuah kemarahan disana tapi Rizki masih menahannya.

"Aku sama sekali tidak menghindarimu, bukannya sudah seperti ini seharunya?"

"Tidak! Tidak boleh seperti ini, kau tidak boleh menghindariku dan juga menjauh dariku, KAU TIDAK DIZINKAN UNTUK MELAKUKAN ITU SEMUA LESTI"
Rizki marah! Ya Lesti tau itu tapi Lesti masih bersikap tenang meskipun pemuda yang dihadapannya ini begitu menggebu-gebu dengan amarahnya.

"Atas dasar apa kau melarangku untuk melakukan ini itu? Kau harus ingat kak! kau bukan lagi siapa-siapa bagiku jadi aku tidak perlu izin darimu saat aku ingin melakukan ini itu, aku berhak atas diriku."
tapi Rizki tidak peduli, ia justru mencengkram pundak Lesti membuat wanitan mungil itu meringis kesakitan.

"KAU MILIKKU DAN SAMAPAI KAPANPUN KAU MASIH MENJADI MILIKKU"

Lesti tercengang, bukan karenaia terharu mendengar pengakuan cinta darinya tapi ia tercengang merasa tak percaya, ia begitu posesif dan juga menakutkan.

"Kau sudah gila?"
Hanya kalimat itu yang bisa Leasti katakan untuk menggambarkannya.

"Ya"
dan ia mengakuinya tanpa masalah
"Dan kau tau karene siapa aku gila? jika saja kau tidak bertindak seperti ini aku tidak akan melakukan ini Lesti"

If Only You KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang