If Only You Know 5

631 101 71
                                    

Awas typo!!





Tiga bulan sudah berlalu, selama tiga bulan ini juga Lesti berusaha untuk menjaga kandungannya sebaik mungkin dan satu bulan sekali dia juga harus memeriksakan kandungannya.

Seorang diri??

Yahh tentu saja, semua orang yang berada di agensi menghindarinya sekarang bahkan Dandi hingga sekarang masih tidak peduli lagi kepadanya.

Sedih??

Tentu saja, tapi walaupun begitu dia juga harus ingat untuk tidak terlalu memikirkannya karena janin yang sekarang sudah mulai berbentuk tidak memperbolehkan dia untuk terlarut dalam kesedihan, jika tidak ia akan merajuk dan memaksanya untuk bertemu dengan dokter pribadinya.

Lesti sekarang sangat bahagia dengan kehadiran buah hatinya meskipun terkadang ia menjahilinya dengan membuatnya muntah atau ia sangat menginginkan sesuatu yang aneh. Untung saja calon bayinya sangat mengerti kondisi ibunya, tiap mengidam sesuatu Lesti bisa melakukannya sendiri.

Setelah memeriksakan kandungannya dan memastikan janinnya tidak bermasalah, Lesti bergegas menuju agensi walaupun hari ini dia tidak ada jadwal disana tapi sepertinya ia ingin melihat kandidat ayahnya.

Entah ini hanya perasaanya atau memang ini juga yang dirasakan anaknya, setiap kali dia melihat Billar rasanya sangat nyaman. Lesti tersenyum saat melihat Billar tersenyum meskipun Lesti tahu senyuman itu bukan untuknya.

Saat ditengah perjalanannya Lesti melihat Prilly yang tengah makan sendirian, Lesti menghampirinya karena rasa tertarik untuk mendekat.

"Siang Kak"
Prilly mendongakkan kepalanya ketika mendengar sapaan dari Lesti.

"Oh Lesti, siang. Kenapa kau ada disini?? Aku pikir kau sedang dirumah bersantai sekarang"

"Awalnya memang ingin seperti itu tapi tiba tiba aku ingin datang kekantor"

"Ohh sepertinya ada sesuatu yang menarik hatimu untuk datang"

"Yahh mungkin saja"
Prilly hanya menganggukan kepala dan melanjutkan makannya yang sempat tertunda tadi.

Prilly tidak menyadari bawah Lesti menatap kearah makanan yang sedang dia santap dengan bibir yang bergerak gerak serta selalu menelan ludahnya tanpa sadar, Prilly mendongak melihat Lesti yang masih berdiri ditempatnya dengan pandangan yang fokus melihat makanan Prilly.

"Kau mau??"
Pertanyaan Prilly mendapatkan anggukan antusias dari Lesti, Prilly yang melihatnya menggelengkan kepalanya.

"Kau seperti anak kecil saja"
Prilly mengatakan itu dengan tangan sibuk mengambil sendok dan mengambil makanannya untuk menyodorkannya kedalam mulut Lesti.

"Huekk"
Baru juga satu sendok makan masuk kedalam mulutnya Lesti sudah merasakan mual yang luar biasa.

Lesti menutup mulutnya rapat rapat dan dengan cepat berlari menuju kamar mandi meninggalkan Prilly yang melihatnya dengan pandangan bingung tapi walaupun begitu Prilly tetap melanjutkan makannya.

Setelah lima menit kemudian Lesti kembali dari kamar mandi dan berjalan menghampiri Prilly, namun rasa mualnya kembali lagi saat melihat Prilly makan yang berhasil membuat Prilly jengkel.

"Yakk Lesti, aku sedang makan. Apa kau tak lihat!!"
Prilly berteriak yang membuat Lesti kembali berlari masuk kedalam kamar mandi dan memuntahkan air dari dalam perutnya, dia tidak keluar justru membasuh wajahnya dengan air dan melihat pantulan dirinya sendiri di cermin.

"Kenapa?? Bukannya tadi kamu ingin tapi saat Kak Prilly berbaik hati kamu justru mengacaukannya. Baby L, kamu tidak boleh seperti itu, Kak Prilly akan salah paham nanti"

If Only You KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang