Typo!!
•
•
•
•
•Memiliki Maul dalam kehidupannya, Lesti benar-benar merasa bersyukur.
Meskipun sekarang pria itu begitu proteck dengan aktivitasnya tapi Lesti sama sekali tidak merasa risih ataupun protes, dia tetap tersenyum bahkan berterimakasih saat Maul memarahinya.
Mungkin jika dulu, dia akan jengah dengan apa yang Maul lakukan tapi sekarang dia tahu, semua yang Maul lakukan demi kebaikannya terutama calon bayinya. Termasuk saat pria itu memukul lengannya, Lesti justru yang meminta maaf karena memang itu kesalahannya, sudah berlari tanpa mengingat kondisinya.
Ya mau bagaimana lagi, terkadang dia juga lupa kalau sekarang kondisinya berbeda tidak seperti dulu lagi, dia tidak boleh berlari dan harus selalu berhati-hati.
Huh, menjadi berbeda memang begitu sulit untuk dia lakukan.
Lebih sulit malahan, Lesti sama sekali tidak pernah meminta akan dilahirkan seperti ini tapi inilah takdirnya, dia ditakdirkan menjadi lebih istimewa dan dia harus menerimanya meskipun banyak sekali konsekuensi yang harus dihadapi.
Terutama saat Maul lebih peduli padanya dibandingkan yang lain, dia harus terbiasa mendapatkan gunjingan bahkan tatapan ambigu dari mereka.
Mungkin mereka pikir, Lesti mendominasi Maul sekarang sebab seperti yang sudah wanita itu janjikan sebelumnya jika ada rekan artinya yang memiliki jadwal bersamaan dengan Lesti, Maul akan memilih untuk menemani Lesti meskipun harus berdebat dulu dengan atasnya.
Maul ingin yang terbaik untuk pria itu jadi sebagai balasan Lesti menuruti semua titahnya.
Seperti sekarang.
"Lesti"
Waktu itu memanggil Lesti tepat saat Lesti baru memasuki lantai dimana ruangannya berada, Lesti segera menghampirinya, mengajukan pertanyaan,
"Iya kak, ada apa?"
Namun Maul justru menyodorkan bermacam buah dan makanan yang berada diatas mejanya.Lesti hanya bisa memandang mereka secara bergantian seolah bertanya, untuk apa ini semua?
"Makan!"
Perintahnya sebelum berbisik untuk melanjutkan ucapannya,
"Ini baik untuk kesehatan bayimu"Jadi ini semua untuknya?
Oh my....
Lesti meradang, bukan karena dia tidak suka tapi sumpah demi apapun, dimeja tempat Maul bekerja tersedia beberapa buah-buahan yang sudah terpotong, yoguart, dan juga ikan salmon panggang dan yang lebih mengejutkannya lagi Maul memintanya untuk memakan semua itu.
Oh ayolah, semua ini memang baik untuk perkembangan janinnya tapi Lesti tidak sanggup untuk memakan makanan sebanyak itu.
"Kak ini terlalu banyak"
Keluhnya,? Maul terdiam sejenak lalu sebagai gantinya dia menyodorkan pisang dan yoguart kearahnya."Kalau begitu makan ini saja! Yang lain untuk nanti siang setelah kita pulang kontrol"
Lesti menerimanya?Tentu saja.
Mau bagaimana lagi, dia tidak mungkin asisten manajernya itu, dia sudah bersusah payah menyiapkan makanan bergizi untuknya lalu dia menolaknya, oh, Lesti tidak ingin menjadi wanita jahat untuk Maul, cukup semua orang mengira darinya jahat tapi tidak untuk Maul yang sudah sangat begitu banyak membantunya, Maul adalah seorang yang begitu berjasa baginya."Jika sudah selesai kita pergi sekarang! Aku sudah membuat janji dengan dr, Janhae"
Lesti mengangguk.Ada begitu banyak perhatian yang Maul curahkan untuknya, sebagian dari mereka bahkan menganggap Maul terlalu protektif kepada Lesti atau justru Lesti yang terlalu manja pada Maul.