If Only You Know 31

255 63 6
                                    

Typo!!





Rizki memang sudah menerima tawaran dari produser yang sempat menemuinya jadi tidak heran kalau saat ini dia sudah berada digedung tempat mereka akan melakukan syuting, Rizki melihat kearah properti yang mereka sedang persiapkan, fokusnya saat ini berada dipapan yang tidak jauh darinya.

Ditempat itulah...

Lesti akan melompat.

Lesti? Ya, Lesti.

Kalian tidak salah baca, dia mendapatkan kabar Lesti menyetujui untuk melakukannya meski Billar bersikeras untuk Lesti agar menolaknya tapi wanita itu tetap dengan keputusannya, dia akan turun langsung untuk menyelesaikan adegannya.

"Oh kau sudah datang?"
Suara yang berada dibelakangnya membuat Rizki membalikkan badannya, mengangguk sebagai rasa hormatnya setelah itu dia berpaling kearah dua orang yang dia kenal, dia menghampiri mereka, matanya beredar seolah mencari sosok yang lain namun tidak ada, tidak nampak orang lain selain mereka.

"Dimana kak Maul?"

Rizki pikir, saat dia mendapatkan kabar Lesti menerima tawaran dari pihak produser, Maul akan ikut terlibat tapi nyatanya, dia sama sekali tidak melihat kehadirannya. Apa dia tidak tahu kalau Lesti ada pekerjaan yang harus dia larang? Bukankah setahu Rizki, saat ini tanggung jawab Lesti berada ditangannya tapi kenapa sekarang dia justru tidak ada saat Lesti menerima tawarannya.

"Kak Maul tidak ikut, dia menemani Prilly, kenapa?"

Ah, pantas saja.

Jadi, tanggung jawab Lesti beralih kepada pria berdiri dengan angkuh disampingnya itu?

Cih, apa dia lupa tentang larangan yang Maul buat untuk tidak dilakukan oleh Lesti?

"Tidak masalah"
Rizki tersenyum namun saat pandangannya beralih kearah Billar, pria itu mendatarkan wajahnya, seolah dengan tegas mengatakan,
"Kita harus bicara"
Tanpa adanya penolakan.

Billar tidak ingin melakukannya, sungguh! Dia malas berdebat dengan mantan kekasih wanita yang dia cintai tapi apa boleh buat, tidak mungkin juga diam ditempat sementara Lesti memandang penuh curiga. Dia tidak ingin Lesti berpikir yang macam-macam tentangnya jadi dengan senyuman dia meminta Lesti untuk menunggunya.

"Tunggu aku disini! Aku tidak akan lama"
Dia bahkan mengusap kepala Lesti membuat wanita mungil itu terdiam, dia hanya melihat Billar yang sekarang meninggalkannya, merasa heran namun saat tersadar, dia berpikir.

Kenapa mereka berdua bicara tanpa melibatkannya?

Dia tidak tahu kenapa Rizki meminta Billar untuk berbicara dengannya tapi entah kenapa Lesti merasa, ini ada hubungannya dengannya.

Jika memang tidak ada sangkut pautnya dengannya, mereka tidak mungkin meninggalkannya seorang diri disini, benarkan?

Lesti jadi penasaran, pikirannya yang seperti ini membuat dia ingin menghampiri mereka namun otak warasnya justru berkata tidak.

Apa sebaiknya dia bergabung dengan mereka? Tapi Rizki hanya meminta Billar dan pria itu memintanya menunggu disini, bukanlah dia tidak sopan, lalu bagaimana kalau ternyata yang mereka bicarakan bukan dirinya? Bisa saja mereka membahas hal yang lain, ya, hal yang lain, ada begitu banyak hal yang lebih penting dibandingkan dirinya jadi akan sangat memalukan jika dia datang, nanti mereka pikir dia sangat penasaran dengan urusan mereka.

Tapi...

Aish, sudahlah, menunggu tidak ada salahnya, jika mereka meninggalkannya terlalu, Lesti akan menyusul.

If Only You KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang