If Only You Know 14

460 100 20
                                    

Typo!





Melihat kepergian Lesti, Dandi mendesah.

"Hmm, siapa yang bisa tahan dengan tingkahnya?? Jangankan Billar, aku yakin jika aku tidak membatasi diri untuk tidak mencintainya secara berlebihan aku akan dengan mudah jatuh cinta padanya"
Dan keberuntungan dia memiliki perisai yang kuat meskipun Lesti kerap kali mengguncang perisai yang sengaja dia dirikan tapi bersyukur dia masih dalam tahap wajar dalam menyayanginya.

Tapi berbicara mengenai Billar.

"Apa dia tidak menemui Lesti??"
Setahu Dandi, Billar sudah berada di agensi sejak tadi pagi jadi Dandi pikir mereka sudah bertemu tapi mengingat Lesti yang bertanya mengenai jadwal kerjaannya bersama Dandi itu artinya mereka tidak bertemu??
Lah, bukannya dia sendiri yang bilang akan menemui Lesti sebelum wanita itu berangkat tapi kenapa dia justru tidak menemuinya.

Aneh, seharusnya mereka bertemu.

Tentu saja, mereka tidak bertemu. Billar memang menemui Lesti tapi dari kejauhan, dia sengaja berangkat pagi-pagi karena memang ingin bertemu dengan wanita mungil itu tapi saat dia berada didepan pintu ruangannya dia melihat Lesti yang begitu serius dengan naskahnya, saat itu Billar ingin menemuinya tapi suara langkah kaki yang Billar ketahui milik Maul tidak jauh darinya berdiri jadi Billar memutuskan untuk menuju ruangannya setelah dia mengucapkan kata 'hati-hati selama disana' yang hanya dia dengar walaupun begitu dia tenang, Maul bersamanya jadi jika Lesti merasa tidak enak badan Maul akan membantunya.

Itu sebabnya saat ini Billar dengan nyaman duduk dikursi meja yang ada didalam ruangannya, jemarinya dengan lihai menari-nari diatas layar ponselnya, saat ini pria itu tengah bermain game yang tersedia didalam menu ponselnya.

Billar nampak serius bahkan saat pintu ruangan dibuka oleh kekasihnya, dia sama sekali tidak mengalihkan perhatiannya.

Dinda yang melihat kekasihnya nampak kesal, dia duduk dikursi meja depan kekasihnya.

"Kau tidak lihat aku datang??" tanyanya saat dia sama sekali tidak mendapatkan perhatian darinya, dia sudah lebih dari 10 menit duduk didepan tapi Billar sama sekali tidak melihat kearahnya, jangankan melihat melirikpun dia tidak melakukannya.

"Oh, kau sudah datang"
Setelah dia berbicara baru dia merespon kehadirannya.

"Aku ingin bicara"

"Bicara saja!"
Bicara dengannya yang masih menatap penuh minat di ponselnya, Dinda tidak menyukainya.

"Tapi aku tidak mau diabaikan"
Dan dengan helaan nafas, Billar menuruti, dia tidak lagi memainkan gamenya, ponselnya bahkan dia simpan disakunya.

"Kenapa?"
Tanyanya yabg saat ini memandang kekasihnya.

"Apa benar kau menyetujui kak Maul menemani kak Lesti?"
Dinda bertanya tanpa berbasa-basi terlebih dahulu dan Billar menjawabnya tanpa berpikir panjang.

Billar mengangguk mengakuinya dan pengakuan darinya mendapatkan respon sedikit buruk dari kekasihnya.

"Kenapa kau melakukan itu? Kau tahukan kak Maul yang akan menemani kita nanti"

"Aku tahu tapi untuk sekarang Lesti lebih membutuhkan kak Maul dibandingkan kita"

"Darimana kau tahu aku tidak membutuhkan kak Maul? Bee aku sangat membutuhkan kak Maul, dia satu pemikiran denganku"

"Untuk kali ini saja biarkan kak Maul menemani Lesti, ok. Kau tahukan kondisi Lesti sedang tidak baik akhir-akhir ini"
Mendengar jawaban dari Billar justru membuat Dinda mendengus.

If Only You KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang