17

308 37 5
                                    

~Malam hari.

"Siapa target kita selanjutnya?" tanya Alexa.

"Belum tau. Masih bingung karna ini lumayan banyak orang nya," jawab Hazell sambil melihat beberapa lembar kertas dengan wajah kebingungan.

"Besok ayah sama om Joongki udah pulang. Tapi pekerjaan kita masih belum selesai," ucap Lea.

"Tenang aja. Nanti kita bisa ngerjain diem diem," ucap Natasya.

"Emang gak bakal ketahuan?" tanya Seylla.

"Nanti bilang aja kita ngejalanin misi dari om Joongki."

"Iyaya, lagian om Joongki tau kalo kita lagi selidiki tentang kasus bunda," ucap Lea.

"Okey! Malem ini target kita dia," ucap Hazell menaruh selembar kertas di atas meja.

"Sya. Cari lokasi dia sekarang," suruh Alexa. Natasya langsung mengotak ngatik komputer nya.

"Dia ada di gang tempat bangunan bangunan kecil lama yang udah di tutup. Tapi dia gak sendiri, ada segerombol preman sekitar sepuluh orang," ucap Natasya sambil melihat cctv di layar komputer nya.

"Gimana? Kalian mampu?" tanya Hazell.

Seylla mengangguk. "Sekalian olahraga, udah lama gak mukul mukul orang. Soalnya kita sekarang lebih sering pake pistol."

"Gua sih mampu mampu aja," ucap Alexa.

"2"

"Tapi senjata tetap di bawa buat jaga jaga. Jangan sampai ada yang terluka, paham?"

"Siap"

Mereka berlima bersiap siap sebelum berangkat. Mereka menyiapkan peluru untuk pistol nya, lalu menaruh di belakang celana yang tertutupi jaket. Tidak hanya pistol mereka juga membawa pisau lipat yang sering mereka bawa kemana mana.

~~~~~~

Mereka berlima sudah berada di gang yang lumayan kecil. Didepan nya sudah terlihat segerombol laki laki berbadan besar sedang memainkan kartu sambil meminum alkohol. Pemandangan ini cukup menjijikkan bagi mereka.

Segerombol orang itu menyadari keberadaan mereka berlima.

"Eh cantik ngapain disini?" ucap salah satu dari mereka, berjalan beberapa langkah. Diikuti oleh yang lain.

"Lihatlah segerombol orang bodoh," ucap Natasya melihat ke arah mereka satu persatu.

"Disini kita mau nyari orang yang bernama Gunawan," ucap Hazell.

Merasa terpanggil orang yang di sebut Hazell melangkah ke depan lebih maju dari yang lain. "Ada apa nyari gua?"

"Ikut kita sekarang," ucap Lea tanpa basa basi.

Gunawan mengangkat satu alisnya. "Ngapain? Kalian ini siapa hah? Datang datang langsung nyuruh gua buat ikut kalian."

"Mau tau kita siapa?" Seylla mendekati Gunawan. "Gilbert," bisik Seylla singkat yang membuat mata Gunawan terbuka lebar.

"Se-serang mereka!" suruh Gunawan pada anak buah nya.

"Ah shitt." Natasya memutar bola
matanya.

"Are you ready girls?" ucap Alexa.

"Yes."

Segerombol orang itu mengambil kayu yang terletak di tanah. Mereka mulai menyerang, masing masing dua orang menyerang satu orang yang sama. Jadi para kids Gilbert harus melawan dua orang sekaligus. Untung nya mereka sudah menguasai ilmu bela diri dari kecil, dan mereka juga sudah sangat berpengalaman.

MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang