Seseorang menarik pergelangan tangan Seylla. "Ngapain lo sama dia."
"Masalah buat lo?! Terserah Seylla dong mau deket sama siapa pun. Lagian bukan urusan lo juga, mau Seylla deket sama gua atau sama orang lain," sahut Bastian sambil melepas pegangan tangan Devano dari tangan Seylla.
"Seylla pacar gua! Jadi gua berhak marah kalo dia deket sama cowok lain," ucap Devano mengeraskan rahangnya.
"Apa? Pacar lo bilang? Cowok yang nuduh cewek nya dan ninggalin cewek nya pas ada masalah itu cocok di sebut pacar hah?! Mikir bego, lo pinter tapi gak punya otak!" geram Bastian. Ia seperti sudah sangat muak dengan tingkah Devano sekarang.
Seketika Devano terdiam dengan apa yang diucapkan Bastian barusan.
"Diem kan lo! Mulai sekarang gua yang bakal jagain Seylla, kalo sampai lo bikin dia nangis lagi. Lo bakal tau akibatnya," ucap Bastian dengan nada berbisik.
"Lo masih gak sadar diri ya. Seylla itu pacar gua, biar bagaimanapun di tetap pacar gua! Jadi gausah deketin dia lagi."
"Lo yang gak sadar diri anjing. Lo udah nyakitin dia, sadar gak lo. Kalo lo emang pacarnya, gak mungkin lo nuduh dia kaya gitu, dan harusnya lo bisa percaya sama dia."
"Gua kaya gitu karna dia salah...
"Salah apanya hah! Lo aja gak tau gimana kebenarannya. Lo malah langsung nuduh dia yang enggak enggak. Asli lo egois banget jadi cowok. Awalnya gua udah mau ikhlasin dia sama lo, tapi sekarang gua udah berubah pikiran. Gua gaakan ikhlasin Seylla sama cowok brengsek kaya lo!"
"Bastian. Devano. Udah!" ucap Seylla yang sedari tadi menonton perdebatan antara dua laki laki itu.
"Sey. Inget, lo pacar gua. Gua gak suka lo deket deket sama dia," ucap Devano dengan nada dingin dan wajah datarnya.
"Terus aku harus gimana? Kamu mau aku sendirian tanpa ada yang temenin? Iya emang aku pacar kamu, tapi kenapa kamu gak percaya sama aku? Kenapa kamu nuduh aku kaya gitu? Dan kamu duluan yang ngejauhin aku Dev," ucap Seylla dengan mata yan mulai berkaca-kaca.
Devano hanya menatap Seylla, ia seperti tidak bisa berkata-kata lagi. Ucapan yang Seylla ucapkan barusan seolah membuatnya sadar, tapi sepertinya sangat sulit untuknya sadar dengan sepenuhnya.
"Udahlah sey, mending kita masuk aja. Gak penting ngomong sama orang kaya dia," ucap Bastian lalu membawa Seylla pergi meninggalkan Devano.
Mereka berdua sudah berada di kelas.
"Hapus air mata lo. Gua gak suka liatnya," ucap Bastian memberikan sapu tangan ke Seylla.
"Makasih."
"Gua bilang jangan tangisan cowok kaya gitu lagi. Gua gak suka sey."
"Tadi itu cuma kebawa suasana aja."
"Alasan lu."
"Hehehe maap," ucap Seylla sambil mengangkat dua jari nya.
~~~~~~
Lea berjalan buru buru menuju ruang dosen. Ia berjalan sambil memperhatikan isi kertas kertas yang ada di tangan nya sekarang.
Saking cerobohnya dia saat berjalan, sampai sampai ia menabrak sesuatu.
Bruk
"Aww," rengek nya. "Maaf banget gak sengaja," ucap Lea lalu kembali berjalan tanpa melihat wajah orang itu.
"Gak sengaja lo bilang? Minuman gua tumpah semua itu!"
"Yaudah gua ganti, berapa?" Lea mengambil dompetnya lalu menatap wajah orang itu untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia
ActionOn going Mafia girls @BaeSuzy @HanSohee @LeeSungKyung @LeeJieun (IU) @GoYounjung Mafia boys @LeeJongSuk @Songkang @LeeSeungGi @KimBeom @Rowoon