44

199 18 4
                                    

Jadi William dan Lee Jin Wook adalah saudara tiri. Awalnya Wiliam hanya anak atau cucu satu satunya di keluarga Xaviero. Walaupun ia hanya anak tiri tapi orang rumah sangat menyayanginya. Tetapi sebenarnya kakek dan nenek nya tidak tahu kalau ia adalah anak tiri, mereka hanya tau kalau Wiliam adalah anak kandung. Itu semua rencana orang tua nya agar bisa mewariskan harta keluarga Xaviero. Biarpun begitu orang tua nya benar benar menyayanginya, karna mereka juga sangat ingin mempunyai anak. Sebenarnya mereka berdua pernah mempunyai anak, tapi anak mereka diculik oleh musuh Tuan Xaviero yang dimana musuh itu adalah seorang mafia.

Tiba tiba suatu hari ayah nya membawa seseorang ke dalam rumahnya, raut ayahnya saat membawa orang itu terlihat sangat sedih. Lalu ia melihat ayah nya cepat cepat menghampiri ibu nya.

Ia memperhatikan mereka bertiga dari samping tangga dan menguping pembicaraan mereka. Ia terkejut saat mendengar ayah nya berbicara kalau orang yang dibawa nya itu adalah anak kandung orang tua nya. Seketika ia berfikir, apakah ia akan segera diusir dari rumah ini atau mereka akan tetap menganggapnya anak?

Beberapa hari kemudian mereka berdua terlihat akur seperti adek Kaka pada umumnya, walaupun awalnya ada rasa canggung, tetapi untungnya Lee Jin Wook berani mengakrabkan diri ke William.

Tak lama kemudian William mendengar pembicaraan antara orangtuanya. Mereka membicarakan tentang ingin mengirim William ke luar negeri, awalnya bagi Wiliam biasa saja, tapi ternyata orang tua nya ingin mengirim ia ke luar negeri karna alasan anak kandungnya itu, hati William sangat sakit mendengarnya. Dan dihari itu juga ia melihat wanita yang ia sukai direbut oleh laki laki lain, rasa sakit nya menjadi dua kali lipat.

Mau tidak mau William menuruti apa kata orang tuanya, ia pergi keluar negeri tanpa berpamitan dengan Lee Jin Wook.

Dan saat ayahnya meninggal, ia bahkan tidak diperbolehkan pulang karna sudah dianggap bukan lagi bagian dari keluarga Xaviero. Karna itu ia sangat membenci Ljw, ia selalu menyalahkan kejadian ini karna ulah Ljw. Walaupun ia bukan lagi bagian dari keluarga Xaviero, tapi ia masih memakai nama Xaviero dan ia berniat merebut nama Xaviero agar bisa menjadi miliknya seutuhnya.


****

"J-jadi semua ini ulah lo?" tanya Ljw dengan nada tidak percaya.

William mengangguk sombong.

"Bangsat!" teriak Jcw sambil mengamuk di kursi nya.

"Kenapa? Gak terima?" ucapnya sambil mengangkat satu alisnya.

"Kenapa lo bunuh istri gua? Dia gak salah apa apa kenapa lo bunuh hah?!"

"Gak salah apa apa lo bilang? Lo berdua itu udah bikin gua sakit hati. Jadi wajar gua ngelakuin ini."

"Wah gila ya ni orang. Awas aja nanti, gua bakal bikin lo ngebayar semua ini," ancam Jcw.

"Yakin bisa? Orang hidup lo aja udah di ujung kematian."

"Gua gak akan mati ditangan orang kaya Lo!" ucap jcw mengeraskan rahangnya.

"Wah suami sama istri sama aja ya. Dulu istri Lo juga pernah bilang kaya gitu. Inget masa lalu gua jadi kasian sama lo berdua, istrinya dibunuh di tempat yang sama dan dibunuh dengan orang yang sama, trus cara dibunuh nya juga sama. Gak heran sih, emang rencana gua pengennya kaya gitu," ucapnya sambil berjalan mengelilingi Jcw dan Ljw.

"Gua gak nyangka ternyata lo kaya gini. Kalo soal lo nyulik gua kaya gini, gua masih biasa aja. Tapi kalo soal kematian istri gua, gua gak akan tinggal diam. Mau lu adek gua atau bukan, gua bakal ngelakuin apapun ke orang itu karna udah ngebunuh istri gua. Gua pastiin lo bakal mati di tangan gua!" ucap Ljw yang sedari tadi diam.

"Coba aja bunuh gua, kalo bisa," ucapnya lalu pergi keluar ruangan. Wajahnya terlihat kesal karna kata kata yang terkeluar dari mulut Ljw.

****

"AKHHH," kesalnya sambil menghamburkan barang barang yang ada di atas meja nya. Anak buahnya yang melihat pun hanya memperhatikan bos nya itu.

"Gimana anak anak mereka?" Tanya William.

"Masih sama kaya kemaren kemaren."

"Sepertinya aku punya ide," ucapnya sambil tersenyum miring.

~~~~~

Seylla sedang duduk di kamarnya, ia memikirkan gimana nasib hubungannya dengan kakak kakaknya. Karna tadi ia sempat dimarahi kakak kakak nya karna karna masalah Devano menuduh keluarganya menculik ayahnya. Ke-empat Kaka nya semakin marah dan semakin membencinya, ia bahkan tidak bisa berkata apa apa lagi saat itu.

Ting!

Handphone Seylla berbunyi. Seseorang mengirimnya pesan.

Seylla segera membuka hp nya dan melihat siapa yang mengirimi nya pesan. Ternyata nomor tidak dikenal mengirimnya sebuah foto. Saat Seylla membuka isi pesannya, ia langsung melihat foto itu. Seketika mata nya terbuka lebar lalu ia membungkam mulutnya.

"A-ayah? Om Jin Wook?" ucapnya.

Tanpa basa basi ia langsung beranjak dari kasurnya dan mengambil kunci mobilnya. Ia segera menghampiri kakak kakaknya.

Saat tiba di depan gerbang rumahnya, Seylla heran kenapa bodyguard yang menjaga gerbang tidak membukakan pintu untuknya.

Seylla menuruni mobilnya dan menghampiri orang itu.

"Pak tolong buka gerbangnya," ucap Seylla.

"Maaf non tidak bisa."

Seylla mengerutkan keningnya. "Kenapa?"

"Kata orang rumah non Seylla tidak diperbolehkan masuk kedalam rumah ini."

"Kakak kakak saya yang bilang gitu?"

"Iya."

"Tapi sekarang saya perlu ketemu mereka. Tolong bukain gerbang nya pak, pliss."

"Sekali lagi maaf tidak bisa."

"Bukain saya bilang! Ini penting, saya harus ketemu kakak kakak saya sekarang."

"Tapi kakak kakak nona tidak mau ketemu dengan anda."

"Pliss pak!! Biarin saya masuk!"

"Saya bilang tidak bisa ya tidak bisa."

"Oke kalo gitu bilangin kakak kakak saya kalo saya ada di depan."

"Oke, sebentar." Orang itu menelfon salah satu orang rumah. "Baik non."

"Maaf, mereka tetap tidak mau bertemu dengan non Seylla."

Seylla mengacak-acak rambutnya lalu kembali masuk ke dalam mobilnya.

****

Alexa, Lea, Natasya, dan Hazell sedang berada di ruang tamu. Awalnya mereka sedang membicarakan tentang masalah masalah yang menimpa mereka saat ini.

Tiba tiba seseorang menelpon Hazell.

"Gua angkat telfon dulu," ucap Hazell lalu berdiri menjauh dari yang lain.

Tak lama sesudah menerima telfon, Hazell kembali dengan wajah kesal.

"Kenapa kak?" tanya Natasya.

"Katanya di depan ada Seylla, dan dia maksa buat masuk ke sini."

"Ngapain lagi sih tu anak! Gak kapok apa kita marahin tadi," ucap Alexa.

"Paling kesini mau ngebela tu cowok lagi," ucap Lea.

"Heran banget gua kenapa tu anak ngebelain keluarga sebelah. Padahal udah jelas kalo keluarga mereka yang salah," kesel Hazell.

"Itulah efek kemakan cinta," ucap Alexa

"Perasaan kita gak kaya gitu gitu banget dah," jawab Lea

"Udah lah gausah ngebahas dia, mending kita lanjut ngebahas soal tadi," ucap Natasya

MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang