38

200 20 4
                                    

Tiba-tiba seseorang memeluknya dari depan. Seylla segera membuka wajahnya dan melihat wajah orang itu.

"Bastian?"

Bastian mendorong wajah Seylla ke dada bidangnya membuat wajah gadis itu kembali tertutup. "Kalo Lo mau nangis, nangis aja tapi jangan dengan alasan lo nangisin cowok brengsek itu."

Ternyata sedari tadi Bastian menyaksikan perdebatan antara Devano dan Seylla. Ia sangat geram melihat Seylla diperlakukan seperti itu oleh Devano, ia bahkan ingin menghajar nya tadi, tapi ia tidak ingin membuat masalah Seylla semakin banyak, jadi ia berusaha menahan emosi nya.

Sepertinya Bastian tau tentang masalah keluarga Gilbert, karna itu ia selalu memperhatikan Seylla dari kejauhan. Mungkin dia takut Seylla kenapa kenapa.

Bastian mengantar Seylla pulang ke apart nya. Sebelum pulang Bastian juga membelikan Seyllan makanan, karna ia tau gadis itu pasti tidak akan makan kalo tidak disuruh.

Sesampai di apartemen Seylla, Bastian langsung menyiapkan makanan yang ia belikan tadi. Mereka berdua makan bersama di sana.

"Makasih Bas, udah baik sama gua," ucap Seylla yang baru saja menghabiskan suapan pertama.

"Iya sama sama."

"Btw lo lagi ada masalah sama kakak kakak Lo?"

Seylla mengangguk.

"Pasti ada sangkut pautnya sama cowok itu," ucap Bastian sambil menguap makanan nya.

Seylla mengangguk lagi.

"Jangan khawatir, mungkin kakak kakak Lo cuma kebawa emosi, makanya dia jadi kaya gitu."

"Iya gua tau, kakak kakak gua emang gabisa nahan emosi, makanya gua maklumin."

"Mending sekarang lo jangan terlalu banyak pikiran, nanti takutnya lo sakit."

"Gua usahain deh."

"Kalo butuh bantuan, bilang aja ke gua, pasti gua bantu kok."

Seylla mengangguk. "Makasih banyak bas, Lo udah baik banget sama gua."

"Sama sama," sahut Bastian sambil tersenyum.

Selesai makan Bastian berpamitan untuk pulang. "Gua pulang dulu ya Sey. Inget kalo ada apa apa langsung hubungin gua aja."

"Iya, hati hati."

~~~~~~

Natasya, Hazell, Lea, dan Alexa sedang berada di ruangan Natasya. Mereka terlihat sedang melakukan sesuatu.

"Gimana sya, udah dapet informasi tentang mereka?" tanya Hazell.

"Belum. Yang keluar cuma penjelasan kaya kemaren doang," sahut Natasya.

"Ck gimana ini, kita belum dapat apa apa," ucap Alexa frustasi.

"Emang bener keluarga mereka gak punya om atau tante gitu?" tanya Lea.

"Gak punya. Ayah mereka anak satu satu nya, jadi kemungkinan mereka gak punya keluarga semacam om atau tante, kakek nenek nya pun udah gak ada," jawab Natasya.

"Oiya katanya ayah mereka lagi di luar kota? Kok bisa samaan kaya ayah sama om Joongki," ucap Hazell.

"Apa jangan-jangan mereka juga nyari orang itu. Inget gak kata Al nyokap mereka juga di bunuh sama Mafia lain. Bisa jadi pembunuh nya sama kaya pembunuh yang bunuh bunda kita," ucap Natasya.

"Gak mungkin. Yang bunuh bunda kita kan keluarga mereka. Siapa tau yang bunuh nyokap mereka itu mafia lain," ucap Alexa.

"Ada yang udah nanyain kabar Seylla?" tanya Natasya.

MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang