Mafia

22

Sesampai dirumah, sudah ada jcw dan Sjk menunggu mereka di ruang tamu.

"Kita pulang," ucap Hazell.

Setelah mendengar suara anak anak nya, jcw segera membangunkan dirinya. "Ayah denger tadi katanya acara nya hancur karna ada penyusup? Kalian gak papa kan?" ucap jcw dengan nada khawatir. Sebelum melihat luka yang ada di leher Lea dan di tangan Natasya.

Sjk mendekat, memperhatikan para keponakan nya. "Lea. Natasya. Kalian kenapa?" ucap sjk shock. Mendengar ucapan sjk, jcw segera melihat luka yang ada di tubuh Lea dan Natasya. "Kalian kenapa? Siapa yang ngelakuin ini? Jawab ayah cepat!" terlihat dari wajah jcw, ia sangat emosi.

"Ayah tenang dulu," ucap Hazell berusaha menenangkan ayah nya. "Jadi tadi kan di acara nya itu ada penyusup, orang gak jelas gitu. Nah si Lea tiba tiba di sekap sama tu orang, dan orang nya itu bawa pisau, jadi pisau nya kena leher Lea. Terus si Natasya nyerang orang itu buat lepasin Lea, tapi gak sengaja tangan Natasya kena pisau nya," jelas Hazell.

Jcw menghela nafasnya kasar, tangannya tergenggam kuat. "Ayah cari orang itu sekarang!" ucap jcw ingin melangkah pergi.

"Gak usah yah. Ini cuma luka kecil. Gak pa-pa kok. Beneran," cegat Natasya sambil memegangi tangan jcw.

"Iya yah. Lea juga gak pa-pa kok," ucap Lea.

"Tapi ayah gak bisa biarin orang yang udah buat anak anak ayah terluka"

"Mending ayah tidur ya. Udah malem. Pasti capek, kan tadi baru pulang. Ya hm?" bujuk Natasya.

"Udah Wook. Turutin apa kata anak anak aja," ucap sjk.

"Yaudah. Kalian istirahat juga sana."

"Iya yah"

~~~~~~

Seylla memajang jas milik Devano di gantungan kamar nya. Ia duduk di kasur nya sambil memandangi jas itu, ia tersenyum sambil memikirkan orang yang memiliki jas yang sedang ia tatap. Hati nya terasa berdebar debar, laki laki itu benar benar berhasil membuat nya jatuh cinta. Ia tidak menyangka bisa meluluhkan hati laki laki dingin itu.

Tapi mereka sekarang belum memiliki hubungan yang cukup spesial, seperti pacaran, apa mereka akan melakukan ke tahap itu? I don't know.

Tok tok tok

Seketika Seylla tersadar dari lamunannya karna suara ketokan yang berasal dari pintu. Ia membangunkan dirinya dan menuju ke pintu kamar nya. Setelah membuka pintu, terlihat sosok seseorang berada di depan pintu kamar nya sambil membawa guling.

"Kenapa ka?"

"Gua tidur di kamar Lo ya," ucap Natasya yang langsung memasuki kamar Seylla.

"Tumben," heran Seylla.

"Gua gak bisa tidur"

"Kenapa?"

"Gak tau. Dari tadi gua coba tidur tapi gak bisa bisa. Setiap gua tutup mata, si kelvin langsung muncul. Kan aneh," ucap Natasya dengan ekspresi heran.

Seylla tertawa kecil. "Itu karna kk mikirin dia terus."

"Masa sih? Padahal gua gak ada mikirin dia tuh"

"Masa sih," ucap Seylla mengiripkan mata nya. "Udahlah ka jujur aja, gausah disembunyi sembunyiin. Kita kita juga udah tau kalo Kk udah buka hati buat kak kelvin."

"Apaansih gak!" bantah Natasya. "Udahlah gua mau tidur bay!" ucap Natasya merebahkan dirinya lalu menarik selimut sampai menutupi seluruh tubuh nya. Seylla tersenyum, menggeleng gelengkan kepalanya pelan. "Hedeh dasar gak mau ngaku."