45

273 23 22
                                    

Setelah dari rumahnya, Seylla memutuskan pergi kerumah keluarga Xaviero, siapa tau mereka bisa percaya dan membantu Seylla.

Sesampai dirumah keluarga Xaviero, Seylla memencet bell rumahnya.

Seseorang segera membukakan pintu.
Dan ternyata orang yang membukakan pintu itu adalah Devano. Mereka berdua seketika terdiam, mata mereka saling menatap satu sama lain.

Seylla mencoba sadar dan kembali ke rencana awalnya untuk memberitahu tentang orang tua mereka.

"Ngapain lo kesini?" tanya Devano dingin.

"Ada yang aku mau kasih tau ke kamu dan ke Kaka Kaka kamu," jawab Seylla.

"Gak perlu, mending lo pergi dari sini dan jangan pernah nunjukin muka Lo dihadapan gua lagi!" ketus Devano.

Tiba-tiba seseorang datang. "Siapa?" tanya Zean. "Lah cewek gak tau diri, ngapain disini?" ucapnya setelah melihat keberadaan Seylla.

"Pliss ini penting banget. Tolong kasih aku kesempatan buat ngomongin ini sama kalian semua," pinta Seylla.

"Gua bilang enggak ya enggak!" bentak Devano.

"Kenapa sih?" ucap Al yang baru datang. "Wah, berani beraninya lo datang kesini sendirian."

"Aku gaada waktu buat ngeladenin ocehan kalian. Aku cuma butuh waktu kalian buat dengerin aku. Masalahnya ini penting banget!"

"Gua bilang pergi ya pergi!!!" bentak Devano.

"Pliss dengerin aku dulu....."

"Lo jangan bikin suasana tambah panas deh. Mending lo sama keluarga lo ngaku kalo kalian yang nyulik ayah kita! Dan sekarang kasih tau dimana ayah kita lo sembunyiin!" ucap Zean.

"Harus berapa kali aku bilang, bukan keluarga aku yang nyulik ayah kalian. Ayah aku juga di culik, mana bisa kita nyulik ayah kalian," ucap Seylla.

"Lo pikir kita bakal percaya? Enggak!" ucap Al.

"Oke bentar. Aku kesini cuma mau ngasih liat ini, dan ini penting buat kalian," ucap Seylla sambil mengambil handphone di dalam tas nya.

Baru saja Seylla ingin menunjukkan isi handphone nya, tiba-tiba Raffa menepis tangan Seylla membuat handphone Seylla jatuh ke lantai.

Seylla sangat terkejut dan marah, kedua tangannya terkepal kuat, dan matanya mulai berkaca-kaca.

"Pergi sebelum gua suruh bodyguard gua ngusir lo. Gua udah muak liat drama lo, jadi cepat pergi dari sini!" ucap Raffa.

Seylla mengambil handphone nya lalu  menatap semua cowok yang ada dihadapannya. "Oke aku bakal pergi dari sini," ucap Seylla lalu pergi dengan keadaan yang masih sangat kesal.

Pikiran Seylla saat ini sangat kacau, ia saat ini sangat bingung harus bagaimana. Tiba-tiba ia terpikir sesuatu, ia mengambil laptop nya dan ia berniat melacak nomor yang mengirimi nya pesan tadi, kemungkinan ia bisa mendapatkan petunjuk.

Seylla mulai mengotak-atik laptop nya, ia meniru cara Natasya yang sering melacak seseorang. Tak lama kemudian Seylla berhasil mendapatkan alamat dari nomor orang itu.

Setelah berhasil mendapatkannya, tanpa ragu Seylla segera mengikuti maps yang menuju ke tempat tujuannya.

Sesampai ditempatnya, Seylla diam sejenak dalam mobil karna ia sedang menyiapkan senjatanya. Ia membawa satu buah pistol beserta peluru peluru nya, dan satu buah pisau.

Sesudah menyiapkan diri, Seylla langsung berjalan memasuki gedung tersebut. Ia berjalan dengan hati hati sambil melihat lihat sekitar. Seylla memasuki gedung itu lewat jalan belakang, dan ia memanjat ke jendela yang cukup rendah. Sekarang ia sudah berada di dalam dan ia segera mencari keberadaan ayahnya.

Ia menelusuri ruangan ruangan yang ada disana, selalu ada penjaga yang berkeliaran tapi untungnya Seylla bisa menghindarinya, ia juga tidak ingin membuang buang peluru dan tenaga nya, yang terpenting adalah ia harus menemukan ayahnya.

Keadaan semakin menegangkan membuat Seylla merasa takut, tapi ia tidak boleh menyerah, sudah setengah jalan ia hampir berhasil.

Seylla berkali-kali melihat foto yang dikirim orang itu, siapa tau ia bisa mendapatkan petunjuk dari foto itu.

Sesampai di ruangan yang belum ia temui, ia segera membuka pintu ruangan itu tetapi pintunya terkunci. Seylla berusaha membuat isyarat mengetuk pintu dan berbisik.

tok tok tok

"Ayah," ucap Seylla dengan nada berbisik.

Seketika Ji Chang Wook terkejut dengan apa yang ia dengar barusan, ia seperti mendengar suara salah satu anaknya.

Jcw mendekatkan tubuhnya ke pintu untuk memastikan apa yang ia dengar benar atau tidak. "Seylla?" ucapnya.

"Ayah! ini aku Seylla," sahut Seylla khawatir.

"Seylla ngapain kamu disini? kaka Kaka kamu mana?"

"aku kesini sendirian."

"Apa!"

"Nanti aku jelasin. Sekarang aku nyari cara buat buka pintu ini dulu."

Seylla menemukan sebatang besi disitu lalu ia memukulkan besi itu ke gagang pintu, ia memukulnya berkali kali membuat gagang pintu itu rusak. Ia segera membuka pintu itu dan masuk kedalam. Disitu ia melihat ayah nya dan Lee Jin Wook sedang terikat dengan penampilan yang cukup lecek.

"Ayah." Seylla segera membukakan tali yang terikat di tubuh Jcw, lalu dengan cepat ia memeluk ayah nya itu dengan pelukan yang sangat erat dan air mata nya mulai mengalir deras. "Maaf aku baru nyari ayah sekarang, aku gak tau kalo ayah di culik kaya gini."

"Gapapa, lagian ayah juga gak mau kamu sama yang lain tau, ayah takut ngebahayain kalian," ucap jcw sambil mengelus rambut Seylla dengan lembut.

"Ekhm," tegur Ljw tidak enak karna mengganggu suasana antara ayah dan anak.

"Oh iya lupa om Gibran," ucap Seylla yang segera melepaskan ikatan dari tubuh Ljw.

"Jadi rencana kita sekarang gimana?" tanya Ljw.

"Mending kita coba keluar dari sini dulu," sahut Jcw.

Mereka bertiga berjalan menuju jalan Seylla memasuki gedung ini. Pastinya mereka akan banyak melewati tantangan, yaitu melewati para penjaga yang berkeliaran, ingin melawan pun mereka tidak bisa karena tidak memiliki senjata.

Sesampainya di jendela tepat Seylla masuk mereka segera keluar tetapi...

"Kalian keluar aja duluan aku mau disini sebentar," ucap Seylla ragu karna pasti ayah nya tidak akan mengijinkan.

"Mau ngapain kamu disini! enggak pokonya kamu gaboleh disini," ucap Jcw.

"Bentar aja yah, ada yang harus aku cari disini. Plis bolehin aku," pinta Seylla.

"Enggak Seylla!"

"Yah! aku harus cari bukti disini supaya keluarga kita sama keluarga om Gibran damai."

"M-maksud kamu?" bingung Ljw.

Seylla menceritakan kejadian yang menimpa keluarga mereka saat mereka tidak ada.

"Ijinin aku ya yah. Aku juga sekalian mau nyelamatin om Joongki."

"Tapi Seylla..."

"Aku janji bakal keluar dengan selamat."

"Oke, tapi ayah sama kaka Kaka kamu bakal nyusul kesini buat selamatin kamu," ucap Jcw.

Sebelum keluar Jcw menyempatkan untuk memeluk Seylla dengan erat, pikirannya sangat kacau, ia takut kalau anak nya akan kenapa-kenapa.

Mereka berdua keluar dan Seylla segera mencari ruangan orang yang berkuasa disini, atau bisa dibilang bos nya.

MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang