47

300 23 7
                                    

Terdengar suara petikan pistol.

"Lepasin dia," ucap Devano sambil menodongkan pistolnya ke arah William.

"Devano?" ucap Ljw.

"Bukankah seharusnya kau menyapa paman mu ini terlebih dahulu?" ucap William tersenyum.

Devano terkekeh. "Aku tidak memiliki keluarga seperti mu. Keluarga yang bahkan membunuh ibuku sendiri."

"Jadi kau sudah tau? baguslah. Apa kau mau aku membunuh kekasihmu juga?"

"Bangsat!"

Devano ingin memajukan langkahnya tetapi Ljw mencegahnya.

Jcw menarik nafasnya. "Sebutin lo mau apa? gua bakal kabulin permintaan lo asal lepasin anak gua," ucap Jcw yang sudah pasrah.

"Gak banyak sih, gua mau semua yang kalian punya termasuk yang bersangkutan dengan kata Xaviero," ucapnya sambil menatap Ljw.

"Wahh, ngelunjak ni orang," ucap Sjk.

"Oke, gua bakal kasih apa yang gua punya," ucap Ljw.

"Oke deal."

"Sekarang lepasin anak gua," pinta Jcw.

William menyingkirkan pistolnya dari Seylla, ia melepas pegangannya tetapi tidak disangka ia malah mendorong Seylla kebelakang...

"SEYLLAAA," teriak semuanya.

Brukk.

Semua yang ada di bawah segera menghampiri Seylla. Natasya memangku Seylla sambil menghentikan pendarahan nya.

"Kita harus gimana ini?" Panik Natasya.

"Panggil ambulan, ah engga! kita bawa dia langsung ke rumah sakit," ucap Raffa.

"Kalian pikir gua bakal percaya," ucap William yang bahkan tidak ada rasa bersalah di wajahnya.

"BANGSATT!"

Bugh

Bugh

Bugh

Jcw memukulinya dengan sangat brutal, tetapi bahkan Wiliam malah tersenyum.

"Devano, bawa Seylla kerumah sakit sekarang! nanti ayah sama yang lain nyusul," ucap Ljw.

Devano hanya mengangguk lalu berlari menghampiri Seylla.

Devano dan yang lain pergi membawa Seylla kerumah sakit. Kemungkinan Seylla akan selamat jika dibawa tepat waktu. Sedangkan Ljw, Jcw, Sjk, Alvin, mereka akan mengurus William dahulu.

"BANGSAT LO ANJING." Sjk memukuli William dengan penuh amarah.

Jcw mengacak-acak rambutnya frustasi, matanya memerah dan berair. Ia merasa sangat gagal menjaga anaknya, perasaannya sangat sakit melihat anaknya dibunuh di depan matanya sendiri seperti kejadian dulu saat istrinya dibunuh di depan matanya.

Ljw menepuk-nepuk pundak Jcw untuk membuatnya sedikit lebih tenang. "Gua yakin anak lo bakal selamat."


~Di rumah sakit.

Saat ini Seylla sedang berada di ruang operasi.

Raffa menghampiri Hazell dan duduk di sebelahnya, ia mengelus rambut Hazell lalu memeluknya untuk membuat Hazell tenang.

"Gausah khawatir, Seylla pasti selamat, dia gak akan ninggalin kita semua," ucap Kelvin sambil menepuk-nepuk pundak Devano.

"Ini semua salah gua, gara gara gua dia jadi kaya gini. Gua gak pantes disebut cowok, gua udah gagal jagain dia," ucap Devano menundukkan kepala.

MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang