37

200 17 8
                                    

Suasana rumah ini kembali sepi karna Jcw dan Sjk kembali keluar kota. Ya pastinya mereka sedang mengejar orang itu.

Sekarang ini mereka berlima sedang berada di ruang tamu. Entah kenapa suasana nya sangat tegang.

"Seylla," panggil Hazell.

"Kenapa ka?"

"Apa bener lo tadi berduaan sama Devano."

Seketika Seylla terdiam, ia tidak tau harus menjawab apa.

"Jawab! Gua tadi liat lo berduaan sama tu cowok," ucap Alexa dengan nada bicara seperti sedang marah.

Karna sudah ketahuan, akhirnya Seylla mengaku. Ia mengangguk menyatakan bahwa apa yang kakak kakak nya bicarakan itu benar.

"Lo gila?! Ngapain berduaan sama dia!" ucap Natasya.

"Sebenarnya aku masih belum bisa percaya tentang semua ini," ucap Seylla menundukkan kepalanya.

"Apa lo bilang? Wah udah gak beres ni anak. Kita punya bukti tapi bisa bisanya Lo masih gak percaya? Lo diapain sih sama tu cowok sampe kaya gini. Sadar sey, keluarga mereka yang udah ngebunuh bunda!" ucap Alexa.

"Tapi kak, keluarga mereka yang aku tau itu gak seperti apa yang kita kira. Aku pernah ketemu ayah mereka, dan dia baik banget. Devano sama kakak kakak nya juga baik banget sama kita."

"Seylla! Lo udah gak waras atau apa sih? Lo ngebela mereka atau keluarga lo sendiri?" ucap Lea.

"Aku gak ngebela siapa siapa. Aku cuma nyimpulin apa yang aku liat dan rasakan selama ini. Aku bakal buktiin ke kalian kalo mereka itu gak kaya yang kalian pikirin. Dan aku kaya gini bukan berarti gak perduli sama bunda, justru aku kaya gini demi kebenaran, demi nyari tau siapa yang udah ngelakuin itu ke bunda."

"Oke silahkan lo nyari tau sepuas hati lo. Terserah lo mau ngelakuin apa. Tapi inget gua gak akan nganggep Lo adek gua lagi. Kalo bisa lo keluar dari rumah ini!" usir Alexa.

"Kak! Tapi itu keterlaluan banget. Bagaimana pun dia tetep adek kita. Kalo dia di luar kenapa kenapa gimana? Kalo ayah sama om Joongki tau gimana?" ucap Natasya.

"Gausah ngebelain dia. Kesalahan dia itu udah fatal banget, dan hukuman ini paling cocok buat dia," ucap Lea.

Seylla membangunkan dirinya dari sofa. "Oke, aku bakal keluar dari rumah ini."

Plak

"SADAR SEYLLA! SEJAK KAPAN LO JADI BERANI GINI!" teriak Hazell.

Seylla terdiam sambil memegang pipi sebelah kiri nya yang kena tampar Hazell. Air mata nya jatuh membasahi pipi nya, ia sangat tidak menyangka kakak nya akan menampar nya seperti ini, padahal ia hanya mengeluarkan pendapat nya saja, tidak bermaksud apa apa.

"M-maaf, gua refleks."

Seylla tidak membalas ucapan Hazell, ia pergi ke kamar nya lalu beberapa menit kemudian Seylla turun membawa koper nya. Ia hanya menatap kakak kakak nya sekilas lalu ia pergi keluar dari rumah itu.

Lea, Alexa, dan Hazell pergi ke kamar nya masing-masing karna emosi mereka saat ini sangat sangat tidak bisa dikendalikan. Entah yang mereka lakukan sekarang ini benar atau salah, bahkan mereka mengusir adiknya itu tanpa berpikir panjang terlebih dahulu.

Sekarang yang tertinggal di ruang tamu hanya Natasya. Perasaan nya sangat campur aduk. Disaat seperti ini, ia bahkan tidak tau apa yang harus dilakukannya. Rasanya ia sangat setres bahkan hampir gila. Terlalu banyak pikiran yang ia pikirkan akhir akhir ini, membuat hidup nya terlihat sangat kosong.


~~~~~~

Baru saja Devano ingin melangkah menaiki anak tangga, tapi tiba tiba seseorang berbicara.

MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang