31

223 21 8
                                    

Bugh

Satu pukulan dari Devano. "Harus berapa kali gua peringatin lo buat jauh jauh dari Seylla!"

Bugh

Bastian membalas pukulan Devano sambil menghapus cairan merah di sudut bibir nya. "Gua bilang, selagi lo belum ada hubungan yang jelas sama Seylla, gua akan tetep deketin dia."

"Halah, palingan nanti kalo Seylla udah jadi pacar gua, Lo tetep deketin dia, ya kan?!"

"Maybe. Lagian baru pacar kan? Masih bisa putus," ucap Bastian nyolot.

Devano mengepalkan tangannya lalu kembali memukul Bastian. Ia memukulnya lalu menendangnya. Tapi Bastian tidak selemah itu, ia juga membalas pukulan dari Devano. Disitulah perkelahian dimulai tanpa adu mulut.

"Wah i like it," ucap Al sambil bertepuk tangan pelan.

"Gak di berhentiin?" tanya Zean.

"Biarin aja dulu, paling nanti berhenti sendiri," sahut Raffa.

"Berhenti pas cewek nya datang," ucap kelvin.


"DEVANO! BASTIAN!"

Seketika dua laki laki itu berhenti saling memukul. "Seylla?" ucap keduanya.

"Kalian apa-apaan sih. Ngapain berantem kaya gini!" ucap Seylla yang sudah berada di hadapan mereka berdua.

"Dia duluan yang nyuruh gua kesini sey. Dan dia juga yang duluan nyerang gua," ucap Bastian.

"Maaf gua gabisa nahan buat hajar ni orang," ucap Devano menunjuk Bastian.

"Capek gua liat Lo berdua berantem terus. Bisa gak sih sekali aja akur!" Dua laki laki itu hanya diam mendengarkan Seylla marah. "Sekali lagi lo berdua berantem kaya gini, gua gaakan maafin lo berdua dan jangan harap bisa deketin gua lagi," ancam Seylla lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

Seylla memang jarang marah, tapi sekali marah dunia sedang tidak baik baik saja:)

"Seylla tunggu!" Devano dan Bastian berniat mengejar Seylla tetapi Natasya mencegah nya. "Jangan di kejar, dia lagi butuh ketenangan."

~~~~~~

"LEA," panggil Al.

Lea hanya menoleh menatap Al.

"Lo marah?"

"Hah? Marah apaan coba. Emang Lo ada bikin salah," ucap Lea dengan ekspresi tidak perduli.

"Gua tau lo marah. Tadi lo liat gua lagi sama cewek itu kan? Itu gua lagi bahas tentang tugas, gak ngapa-ngapain. Beneran sumpah," ucap Al sambil memegang tangan sebelah kiri Seylla. "Kalo gak percaya tanya aja sama Hazell, dia liat tadi. Lagian gua gak bakal deket deket sama cewek lain selain lo," ucap Al dengan wajah memelas.

Kenapa gua gampang luluh gini sih! -batin Lea.

"Maafin ya, hm?"

"Beliin ice cream," ucap Lea yang masih membuang muka.

"Mau berapa? Atau mau gua beliin semuanya?"

"Lo mau bikin gua diabetes?!"

Al mengantup mulut nya. "Maap."

"Satu aja. Gua tunggu di taman," ucap Lea melangkah pergi ke taman.

"Siap," ucap Al sigap sambil hormat.

Tidak lama kemudian Al datang membawa dua ice cream rasa coklat, untuk nya satu, untuk Lea satu.

"Nih," ucap Al sambil memberikan ice cream yang sudah ia bukakan bungkusnya ke Lea.

MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang