41

204 20 7
                                    

Hazell sedang berjalan menuju belakang kampus, entah kenapa jalannya seperti tidak terkendali, kedua tangannya bahkan terkepal, wajah nya terlihat sedang marah.

Sesampai di belakang kampus ia langsung menemui orang yang sudah menunggunya, tidak lama ia langsung menampar orang yang ada di hadapannya itu.

"Maksud lo apa datang datang langsung nampar gua?!" ucap Raffa.

"Lo emang pantes di tampar. Maksud adek lo itu apa, nuduh keluarga gua nyulik bokap lo?"

Kenapa Hazell bisa tau? Karna ia tidak sengaja mendengar percakapan antara Seylla dan Devano. Sebenarnya ia tidak berniat menguping pembicaraan mereka berdua, karna itu ia hanya mendengar pembicaraan mereka saat Devano seperti menuduh keluarga mereka menculik ayah nya.

"Lo ngomong apa sih."

"Kenapa adek lo tiba tiba nanya dimana bokap nya ke adek gua? Otomatis dia nuduh keluarga gua nyulik bokap lo kan?!"

"Oh itu. Kita gak nuduh, kita cuma curiga. Karna kalian pasti udah ceritain tentang masalah ini ke ayah kalian kan? Ya pasti ayah kalian bakal bertindak."

"Ayah sama om kita aja gaada kabar dari kemaren, gimana mau nyulik ayah lo. Kalo mau nuduh cari bukti dulu! Jangan asal tuduh kaya gini."

"Gua bilang gua gak nuduh. Lo bisa gak sih gausah emosi dulu."

"Serah Lo deh. Mending cepet selesain janji lo pada. Katanya mau buktiin kalo keluarga Lo gak bersalah kan? Mana buktinya, perasaan sampai sekarang belum ada apa apa."

"Sabar. Lo kira gampang apa?!"

"Halah, bilang aja Lo gak mau keluarga lo ketahuan. Ap jangan jangan, Lo sengaja ngulur waktu buat nyembunyiin keluarga lo itu."

"Jaga omongan lo ya! Mau sampai kapan lo nuduh keluarga gua kaya gitu."

"Sampai ada bukti yang membuktikan kalo keluarga lo gak salah."

"Yaudah sabar! Ini juga kita lagi usaha, Lo pikir kita cuma diem aja. Kita gak kaya lo ya, bisa nya curang."

"Maksud lo? Curang apaan coba."

"Halah gak usah pura-pura gak tau. Lo nyuruh adek Lo deketin adek gua buat nyari informasi tentang keluarga gua kan?"

"Wah, setres ni orang. Justru adek Lo yang manfaatin adek gua. Dia rela keluar dari rumah cuma karna percaya sama adek lo yang brengsek itu."

"Apa lo bilang!"

"Apa hah!"

"Gak ada gunanya gua debat sama lo. Yang ada malah tambah masalah."

"Lo yang mulai."

"Lo!"

"Lo."

"Lo"

Kedua nya saling sahut menyahut tidak mau kalah.


~~~~~~

Tok tok tok

"Masuk."

"Ada apa tuan manggil saya?"

"Satukan dua orang ini dalam keadaan pingsan," ucapnya sambil menunjuk dua orang yang berbeda ruangan dari layar komputernya.

"Siap tuan. Ada lagi?"

"Tidak ada."

"Kalo begitu segera saya laksanakan."

***

Masing masing dua orang memasuki ruangan orang yang di sekapnya. Mereka berniat membawa kedua orang itu karna suruhan bos nya.

MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang