3. Bersikap manis

34.4K 1.9K 8
                                    

Revan sudah terbangun dari tidurnya. Sedari tadi, dia terus memandangi gadis yang kini telah sah menjadi istrinya itu. Gadis itu bergerak pelan lalu perlahan membuka matanya

"Morning" sapa Revan

"Ehmm morning too" jawab Naya kikuk. Sepertinya Naya belum terbiasa dengan keadaan seperti ini

"Jam berapa?" Naya melihat sekeliling kamar untuk mencari jam dinding namun tidak ada. Oh iya, dia kan sedang berada di hotel

"Jam 9" ujar Revan santai

Naya membulatkan matanya. Selama itu kah dia tidur. Ah, sampai lupa mereka belum shalat subuh

"Yaudah buruan mandi terus sarapan" suruh Naya

"Mandi bareng?" ucap Revan menggoda Naya sembari menaikturunkan kedua alisnya

"Eh, nggak nggak. Udah sana, aku beresin kamar dulu" Naya sudah terduduk dan akan berdiri

"Eh bentar" Revan menarik tangan Naya membuat Naya tertidur kembali di ranjang

"Kenapa?" Naya mulai gugup

Perlahan Revan mendekatkan wajahnya ke wajah Naya membuat Naya menutup matanya. Perlahan bibir Revan mulai mendarat di dahi Naya. Laki laki itu megecup kening Naya cukup lama, lalu melepaskannya. Perlahan Naya juga membuka matanya lalu mereka saling tatap untuk beberapa saat

"Aku mandi dulu" Revan beranjak dari kasur menuju kamar mandi

"Iya" Naya menggeleng gelengkan kepalanya. Pipinya memerah. Gerah sekali padahal disini ada AC. Tak lupa dia meminum air putih yang ada di nakas. Buru buru Naya merapikan seprei dan selimut, serta bantal guling lalu menyiapkan baju untuk Revan

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka dan terlihat Revan yang hanya telanjang dada dan ditutupi handuk untuk bagian bawahnya

"Ini bajunya" Naya tidak berani menatap Revan. Entah kenapa dirinya masih gugup. Maklum lah, pengantin baru

Saat hendak melewati Revan, tangan Naya dicekal oleh Revan

"Kenapa?" Tanya Naya yang masih tidak berani menatap Revan

"Kenapa nunduk terus dari tadi?" Tanya Revan

"Emmm nggak" jawab Naya sambil menggeleng

Revan tersenyum tipis. "Malu? Ngapain malu?"

"Nggak, siapa juga yang malu" Naya melepaskan tangan Revan lalu langsung berlari masuk ke dalam kamar mandi

Hampir 20 menit Naya di kamar mandi. Dia mondar mandir dari tadi antara akan keluar atau tidak. Bodoh sekali dia, tadi dia lupa untuk membawa baju ganti. Sedangkan di luar pasti Revan menunggunya

Tok tok tok

"Nay" panggil Revan

"Eh, iya?"

"Kok lama? Buruan, ntar kedinginan"

"Iya"

Naya mengambil napas pelan lalu membuangnya perlahan. Begitu terus agar mengurangi kegugupannya. Ah, biarlah. Toh Revan itu suaminya

Saat Naya akan melangkah, dia kembali gugup. Tidak yakin rasanya keluar kamar mandi dengan hanya memakai handuk sebatas paha. Huhh

"Ayo, Nay. Lo pasti bisa" ujarnya dalam hati

Ceklekk

Pintu terbuka, Revan yang melihat itu langsung menolehkan pandangannya ke arah Naya

Revan meneguk salivanya. Melihat Naya yang hanya menggunakan handuk membuat jiwa kelelakiannya sedikit bergejolak. Dia berusaha menyingkirkan pikiran kotornya itu dan berusaha setenang mungkin

Nikah Muda [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang