27. Luar kota

13K 727 14
                                    

Tidak perlu basa-basi, langsung aja
Happy reading

Sekarang Naya masih bergelung dengan selimutnya padahal jam sudah menunjukkan pukul 8 siang.

"Sayang ih bangun. Jangan tiduran terus," peringat Revan membuat Naya mengiyakan namun tak kunjung bangun.

"Sayang, bangun loh"

"Sabar ih. Orang sabar disayang istri," jelas Naya sembari bangun dari tidurnya dan mencari tali rambut.

"Iya iya, kan kamu udah sayang aku, soalnya aku selalu sabar sama kamu," ujar Revan membuat Naya mencebik.

"Amasaaa," cibir Naya dengan wajah tengilnya membuat Revan ingin sekali menggigit pipi itu.

"Sayang," panggil Revan membuat Naya menyahut.

"Uy, apaan?"

"Nggak sopan dipanggil suami jawabnya gitu," ucap Revan pura-pura ngambek.

"Nggak sopan juga suka ngambekan sama istri," balas Naya membuat Revan tak terima dan mendekat ke arah istrinya itu.

"Mana ada begitu. Belajar dari mana kamu? Hmmm?" tanya Revan sambil menguyel-uyel pipi Naya dengan hidungnya.

"Gelii, lepasin," pinta Naya sembari tertawa membuat Revan ikut tertawa. Revan menatap Naya yang ada di bawahnya.

"Kenapa? Pasti ada maunya," tebak Naya membuat Revan tersenyum menggemaskan.

"Mandi bareng yuk, lama tau kita nggak mandi bareng." Kan, apa dibilang.

"Ogah ah, kan kamu udah mandi," tolak Naya membuat Revan cemberut.

"Udah tua, gausah cemberut kayak gitu. Jijik tau gak," ucap Naya sarkas membuat Revan menjitak dahi istrinya itu.

"Waahh udah berani jitak-jitak, hmm?"

"Beranilah, masa nggak," ejek Revan. Laki-laki itu langsung lari keluar tak lupa mengambil ponselnya yang masih di sofa untuk menghindari amukan singa betina.

"Untung suami," gumam Naya dan langsung masuk ke dalam kamar mandi.

Ceklek

"Loh? Kamu mau kemana?" tanya Naya yang baru keluar dari kamar mandi. Wanita itu bingung karena melihat Revan yang sudah rapi apalagi sedang mengemas bajunya di koper.

"Aku ada tugas di luar kota selama seminggu," jelas Revan membuat Naya cemberut. Naya mendekat ke arah suaminya itu lalu memeluknya dari belakang. Revan yang mengetahui jika istrinya itu sedih langsung berbalik.

"Jangan cemberut gitu dong, kan aku cuman seminggu doang," jelas Revan bermaksud berusaha menenangkan Naya dan justru dibalas pukulan oleh Naya.

"Aduh kenapa dipukul?" protes Revan saat istrinya tiba-tiba memukulnya dengan tenaga yang tidak santai.

"Masa seminggu dibilang cuma,"

"Lama tauuu," lanjutnya dengan air mata yang sudah mengalir membuat Revan terkekeh dan memeluk istrinya itu.

"Terus kalo nggak ada kamu aku kesepian," lirihnya ketika berada di pelukan Revan. Naya yang sudah terbiasa bersama dengan Revan tiba-tiba ia akan ditinggal seminggu ke luar kota oleh suaminya. Sebelumnya Naya tidak pernah ditinggal selama ini, ya bagaimana tidak sedih.

Nikah Muda [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang