Hai aku up lagi hehehe
Gapapa lah sekali-kali double up
Gimana lagi, oh iya nanti ada juga cast nya Naya. Oke💃💃💃
Happy reading 💗
🐯🐯🐯
Sekarang Naya berada di kamar mandi. Setelah perkataan Revan tadi, dirinya sangat malu untuk sekedar melihat wajahnya. Ia juga sudah mengganti bajunya dengan baju yang biasa ia pakai. Sopan.
Ceklek
Pintu kamar mandi terbuka dan keluarlah Naya dengan celana panjang dan kaos hitamnya. Tak lupa juga memakai dalaman. Tau lah yaa..
Diliriknya Revan yang sudah tertidur, mungkin ia kelelahan. Sekarang justru Naya sangat bosan. Harus melakukan apa, dia malas sekali keluar kamar. Sebenarnya tadi dia sudah mengantuk namun gara-gara Revan dia jadi gagal tidur.
Saat akan keluar mengambil minum, Naya mendengar ponsel Revan berbunyi membuatnya kembali masuk dan mengambil handphone Revan. Ternyata panggilan masuk dari nomor tidak dikenal. Siapa?
Naya hanya mengacuhkannya saja. Mematikan telepon Revan lalu keluar untuk mengambil minum. Tetapi saat kembali, telepon Revan terus saja berbunyi membuatnya kesal sendiri. Ia buru-buru mengangkatnya.
"Halo?"
"Halo ini siapa, ya?"
"Loh, justru saya yang tanya, ini siapa? Ada apa nelpon suami saya?"
Tut Tut
Tiba-tiba saja orang itu mematikan teleponnya secara sepihak. Bahkan pertanyaannya saja belum dijawab. Naya menoleh ke arah Revan yang sedang tertidur.
"Dia nggak lagi nutupin sesuatu kan?" gumamnya sembari menatap wajah damai Revan.
Naya menggeleng mencoba menghilangkan pikiran kotornya ini. Dia akan berusaha ber positif thinking terhadap Revan.
"Sayaaangg," rengek Revan membuat Naya tidak jadi turun ke bawah.
"Mau kemana?" panggilnya dengan suara khas bangun tidur.
"Ke bawah, kenapa?"
"Siniii." Revan menunjuk ranjang kosong di sampingnya. Naya yang tahu apa maksudnya pun hanya mendekat dan duduk di sana.
Revan segera memeluk Naya dari samping dengan erat. Tumben sekali.
"Kenapa?" tanya Naya sembari mengelus rambut hitam milik Revan.
"Kamu nggak mau potong rambut?" tanya Naya membuat Revan menggeleng.
"Coba deh, potong rambut. Siapa tau jadi ganteng," tutur Naya membuat Revan menatapnya tajam.
"Jadi sekarang aku nggak ganteng?" ucapnya sembari mengerucutkan bibirnya. Naya terkekeh lalu mengusap pelan dahi Revan yang berkeringat. Padahal disini AC nya menyala, namun tetap saja Revan berkeringat.
"Nggak, sekarang ganteng. Ganteng banget malahan. Tapi kayaknya kalau potong rambut gantengnya jadi makin nambah," jelas Naya membuat Revan mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Muda [End]
Teen FictionSUDAH END Tidak di revisi jadi maklumi typo atau yang lainnya Bagaimana ketika kita dijodohkan dengan seseorang yang belum kita kenal sebelumnya? Ya beginilah yang dialami oleh Naya. Gadis itu dijodohkan dengan orang tuanya dengan Revan yang memang...