31. Ibu-ibu nyinyir

11.2K 738 14
                                    

Last ya kan? Sesuai janji
Oke happy reading 💘

Hari ini Revan dan Naya akan pulang kembali ke rumah mereka. Tapi sebelum itu rencananya mereka akan mampir di rumah bunda.

"Lama ya nggak ke rumah bunda," celetuk Naya membuat Revan yang sedang menyetir mengangguk.

"Beli buah dulu yuk, nggak enak kalo nggak bawa apa-apa," ajak Naya dan diangguki oleh Revan.

"Ngomong dong," kesal Naya karena dari tadi jika ditanya Revan hanya mengangguk.

"Ngomong apa?"

"Ya apa gitu, bikin badmood banget sih," ketusnya lalu menolehkan pandangannya menatap jalanan.

"Eh eh Revan," teriaknya membuat Revan kaget. Untung saja di belakang mereka tidak ada mobil atau motor jadi aman.

"Jangan ngerem mendadak dong, bahaya," peringat Naya membuat Revan berdecak. Bukannya tadi dia ya yang mengagetkan Revan.

"Revan, mau cilok," pintanya membuat Revan mengernyit. Dimana cilok?

"Dimana?" tanyanya karena tidak melihat tukang cilok di sini.

"Itu, di deketnya pertigaan, balik lagi kesana."

"Cari aja di depan, kalo mau balik lagi agak susah. Siapa tau nanti di depan ada," tolak Revan dengan lembut membuat Naya cemberut namun mengangguk.

"Nggak adaaa," kesal Naya karena dari tadi tidak menemukan tukang cilok. Padahal dia pengen banget.

"Udah, nanti minta bunda buatin cilok," jawab Revan enteng. Laki-laki itu langsung berbelok ke arah gerbang komplek.

Sesampainya di halaman rumah, Naya langsung turun dan meninggalkan Revan di dalam. Revan hanya geleng-geleng. Istrinya itu pasti ngambek.

"Assalamualaikum," ucap Naya dari luar.

"Waalaikumsalam, masuk," teriak bunda.

Naya masuk dan langsung tersenyum canggung. Disana tenyata sedang ada tamu, tapi Naya tidak tahu siapa.

"Bunda," sapanya lalu menyalami tangan bunda, ayah dan yang lainnya.

"Ini menantunya ya?" tanya ibu-ibu seumuran Bunda.

"Iya ini menantu saya, cantik kan?" Aaa bunda, Naya jadi malu kan. Sedangkan Naya hanya tersenyum canggung menanggapi bunda.

"Cantikan juga anak saya," bisik salah satu ibu-ibu yang sialnya didengar Naya. Naya hanya acuh saja, emang secantik apa sih anaknya?

"Sayang, bunda ke belakang dulu ya. Kamu disini ngobrol sama temen bunda," ucap bunda. Ingin sekali Naya menolak namun rasanya tidak enak. Naya pun mengiyakan permintaan bundanya dan tersenyum canggung ke arah ibu-ibu yang sepertinya teman arisan bunda.

"Revan kemana sih kok nggak masuk-masuk," batinnya sendiri. Matanya dari tadi sibuk memandang pintu siapa tau suaminya itu masuk.

"Kamu pekerjaannya apa?" celetuk ibu-ibu berbaju pink yang tadi menyinyir. Rasanya malas menatap wajah ibu-ibu yang terlewat judes. Kenapa bunda bisa berteman dengan ibu ini, sudah kelihatan dari mukanya kalau si ibu itu tukang gosip.

Nikah Muda [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang