29. Kembali

10.5K 678 6
                                    

Halo haloo, makasi 5k nya pren
Gabisa berkata-kata aku
Happy reading aja lah ya

"Halo? Ezra?"

Dengan cepat, ia segera menelepon Ezra agar anak itu cepat menjemput Naya, takut terjadi apa-apa. Tidak mungkin kan Revan langsung terbang ke jakarta sekarang juga.

Untung saja Ezra masih belum tidur walaupun di Jakarta sudah pukul setengah 12 malam.

"Kenapa kak? Tumben telepon?" tanya Ezra di seberang sana.

"Zra, Naya udah pulang?" tanya Revan membuat Ezra terdiam.

"Gue gak tau kak, ini gue lagi sama anak-anak nongkrong di cafe," ucap Ezra membuat Revan meraup wajahnya kasar.

"Eh, kak bentar mama telepon. Nanti gue telepon lagi." Revan mengangguk kemudian ia menelepon Argan.

"Halo bang?" ucapnya saat teleponnya diangkat.

"Eh Revan, gue mau tanya," ujar Argan dengan panik.

"Gue juga, gue duluan ya. Ini penting," jelas Revan.

"Nggak, ini lebih penting," tolak Argan. Apa-apaan, istrinya lebih penting.

"Bang Naya ada di hotel Arjuna," ujar Revan membuat Argan terdiam dan tiba-tiba mama menyahut teleponnya.

"Halo Revan, kamu tau darimana Naya disana?" tanya Mama panik.

"Tadi Revan lacak handphone Naya terus tertera kalo Naya lagi di Hotel Arjuna, ma," jelas Revan membuat mama dan yang lainnya semakin panik.

"Assalamualaikum," teriak seseorang dari luar yang didengar Revan. Pasti itu Ezra yang baru pulang.

"Ayo susulin Naya di hotel Arjuna, takut dia kenapa-kenapa," ajak Argan dan mereka pun melaju ke hotel Arjuna yang jaraknya lumayan jauh dari rumah. Mungkin sekitar 40 menitan.

Sedangkan Revan? Tanpa basa-basi cowok itu menelepon Tian agar mencarikan tiket untuknya pulang ke Jakarta. Awalnya Tian menolak karena tugas Revan di sini belum selesai namun bentakan dari Revan membuat Tian mengiyakan permintaan bosnya itu.

Revan memijat pelipisnya yang sedikit pusing. Semoga saja istrinya itu tidak diapa-apakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

____________

"Lo tau nggak nomor kamarnya?" tanya Ezra saat sudah sampai di resepsionis. Iya juga, Revan tidak memberitahu berapa nomor kamar yang ditempati Naya.

"Gak tau lah," jawab Argan membuat Ezra menoyor kepala abangnya itu.

"Bego lo," sarkas Ezra dan dihiraukan Argan. Laki-laki itu justru bertanya pada resepsionis namun sama sekali tidak ada yang memesan kamar atas nama Naya.

Tak mau menyerah, Argan terus bertanya mengenai adiknya itu dan segala macam lalu ada seorang OB yang bergabung bersama mereka.

"Maaf, mas. Masnya mau cari siapa? Barangkali saya bisa bantu," ujar sang OB membuat Argan dan Ezra menoleh.

"Tadi ada nggak cewe sama cowok yang kesini, sekitaran jam 9 atau jam 10," ujar Ezra membuat OB itu terdiam.

"Kalau cewe sama cowok yang kesini banyak, cuman ada satu yang mencurigakan." Argan dan Ezra mulai mendengarkan penjelasan OB itu, siapa tau itu benar Naya.

"Tadi ada cowok yang langsung masuk sambil gendong cewek. Dia masuk ke kamar yang ada di lantai 3. Terus sekitar beberapa menit setelah itu, saya liat cowoknya keluar dan nggak bawa ceweknya," jelas OB itu membuat Argan dan Ezra saling menatap.

Nikah Muda [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang