16. Liburan

15.9K 896 14
                                    

Haii, met malmingg
Oke udah gitu aja

Happy reading 💗

Kini kedua suami istri itu sedang berada di kamar mereka. Semua orang sudah tidur karena sekarang sudah pukul 23.00. Mungkin yang masih terjaga hanya Argan dan Ezra saja karena dari tadi Naya mendengar suara mereka yang sangat berisik.

Naya menoleh ke arah samping, terlihat suaminya yang sudah terlelap dari beberapa menit lalu.

Tiba-tiba Naya memikirkan tentang adik yang dimaksud kakaknya tadi.

"Apa mereka nggak sabar pengen dapet keponakan dari gue?" batin Naya seraya menatap langit-langit kamarnya.

"Sebenernya gue udah siap buat ngasih ke Revan, cuman gue takut," batinnya lagi. Ia tentu saja merasa bersalah kepada Revan. Memang selama ini Revan pernah meminta haknya namun hanya sebatas candaan. Naya juga tahu sebenarnya Revan menahan sesuatu namun ia tidak ingin berbicara langsung kepada Naya.

"Apa ntar gue kasihnya pas di labuan bajo aja ya, kan lumayan sekalian honeymoon," ucapnya sembari tersenyum.

"Ngasih apa?"

Naya terkaget karena mendengar suara suaminya. Ia menoleh ke arah samping dan mendapati Revan yang sudah membuka matanya.

"Ngasih apa?" tanyanya lagi membuat Naya menggeleng.

"Kepo nih ya," ujarnya tekekeh lalu masuk ke dalam pelukan Revan. Mendusel mencari tempat nyaman untuk tidur. Revan yang melihat itu hanya tersenyum lalu mengusap punggung Naya agar cepat tertidur.

************

"Bantuin gue angkat koper dong, Zra. Lo jangan malah asyik makan mulu."

4 hari setelah membicarakan masalah rencana liburan, kini mereka semua sudah bersiap-siap akan berangkat ke labuan bajo.

"Iye ah bawel banget sih. Lagian, katanya wonder woman, tapi gini aja gak--- aduh berat anjir," keluh Ezra membuat Naya tertawa.

"Tuh kan, apa gue bilang,"

"Lagian ini koper siapa sih berat banget. Berapa ton emang?" Ezra melempar koper itu hingga terjatuh di rerumputan.

"Lo jangan main lempar koper gue dong," teriak Argan dari arah mobil dan langsung mendekat ke arah Naya dan Ezra.

"Kan, udah gue duga siapa pemiliknya," bisik Naya kepada Ezra.

"Lagian Lo bawa apaan sampe kopernya berat banget kayak begini? Bawa beton Lo?" tanya Ezra.

"Ngadi-ngadi banget lo. Yakali gue bawa beton. Ini tuh peralatan penting yang kudu dibawa. Lagian ini enteng banget juga. Lebay Lo pada." Kan kan, ngomel dah tu. Naya dan Ezra hanya diam sambil menye-menye menirukan ucapan Argan untung saja Argan tidak melihatnya.

"Jangan-jangan Lo bawa dosa ya bang. Secara kan dosa lo banyak mungkin gak muat jadi Lo masukin koper," ujar Ezra ngadi-ngadi.

"Gue tampol juga Lo lama-lama," kesal Argan membuat Naya dan Ezra tertawa.

*********

Nikah Muda [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang