Langsung saja tanpa basa basi
Jangan lupa vote nya Kaka😾
Awas aja kalo gak vote😾🔪
Canda ya bestie
Happy birthday and happy reading
Tumben banget ngucapin hbd wkwkwSekarang Naya berada di ruangannya bersama Argan. Saat akan berangkat ke tempat Rafa, tiba-tiba Argan datang dan ingin curhat.
"Udah coba lo hubungin, bang?" tanya Naya dan dibalas anggukan oleh Argan. Kakaknya itu bercerita jika Reva 3 hari ini susah dihubungi, gadis itu tidak ada kabar bahkan menghilang.
"Udah gue hubungin beberapa kali, Nay. Tapi dia gak angkat sama sekali," jelas Argan membuat Naya menghela napasnya kasar. Kenapa sih dengan sahabatnya itu, suka banget menghilang gak jelas tanpa kabar.
"Kenapa ya sama Reva? Setiap kali gue hubungin selalu nggak aktif, atau dia sering banget ngilang," keluh Argan membuat Naya juga ikut pusing. Apalagi 2 Minggu lagi Argan dan Reva akan menikah bahkan mereka sudah menyebar undangan beberapa hari lalu.
"Ya doain aja, mungkin kalian berdua lagi di pingit. Bisa aja kan?" ujar Naya menenangkan Argan yang tengah kebingungan.
"Eh iya, gue udah lama gak keliatan Adel. Kemana dia?" tanya Naya dan langsung dijawab oleh Argan.
"Dia magang di luar kota," jawab Argan membuat Naya mengangguk. Entah kenapa dia suka dengan gadis itu.
"Udah kan? Gue mau ke tempat temen nih."
"Bilang aja Lo nggak mau dengerin curhatan gue kan?" tuduh Argan membuat Naya ingin menampol wajah abangnya itu.
"Kalo gue gak mau dengerin curhatan Lo, udah dari tadi gue pergi ke tempat temen gue ninggalin Lo sendirian di sini. Ntar plonga plongo kek orgil lo," cerocos Naya membuat Argan pusing tiba-tiba.
"Berisik. Pengang kuping gue. Udahlah gue balik kantor dulu." Argan langsung berdiri dari duduknya dan keluar tanpa sepatah kata pun dari ruangan Naya.
"Dasar tua ngambekan, wuuu," ejek Naya walaupun tidak akan didengar oleh Argan.
*********
"Akhirnya Lo sampe juga, gue udah lumutan nungguin Lo diluar dari tadi," ujar Rafa sembari berdiri saat melihat Naya menghampirinya.
"Lah? Siapa juga yang nyuruh Lo nunggu disini?" tanya Naya dengan nada tengilnya.
"Udahlah yuk masuk." Rafa langsung mengajak Naya masuk untuk memilih-milih kain yang akan dibeli oleh Naya.
"Bagus-bagus ya kainnya. Gak sia-sia dong gue terima tawaran si Rafa, ya walaupun harus kena marah si Revan," batin Naya bahagia.
Setelah hampir 2 jam Naya memilih kain, akhirnya terpilih juga salah satu kain yang menarik perhatian Naya sedari tadi. Rencananya kain itu akan ia buat untuk keluarganya saat pernikahan Argan nanti.
K
ini Naya sedang bersantai di cafe dekat tempat Rafa. Dia baru tahu kalau ada cafe sebagus ini, makanannya juga enak-enak. Kapan-kapan ia akan mencoba mengajak Revan datang ke sini.
"Nay," panggil Rafa membuat Naya yang sedang meminum americano langsung mendongak. Mengangkat sebelah alisnya pertanda 'apa'
"Tadi pagi gue nelpon lo," ujarnya sedangkan Naya hanya menyimak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Muda [End]
Teen FictionSUDAH END Tidak di revisi jadi maklumi typo atau yang lainnya Bagaimana ketika kita dijodohkan dengan seseorang yang belum kita kenal sebelumnya? Ya beginilah yang dialami oleh Naya. Gadis itu dijodohkan dengan orang tuanya dengan Revan yang memang...