5. Tamu yang mengganggu

30K 1.8K 57
                                    

Di part ini ada adegan sedikit astaghfirullah, harap beristighfar setelah membaca😭🙏

🐯🐯🐯

"ada apa ini?"

"loh, Nay"

Naya yang merasa dipanggil namanya menoleh lalu mendekat. Ternyata itu adalah kedua mertuanya

"Ini ada apa ribut ribut?" Tanya Bunda Intan

"Ehm, maaf bu tadi dia minta bertemu dengan pak Revan dan mengaku ngaku sebagai istrinya" ucap Sarah berharap agar dibela oleh orangtua bosnya itu

"Lalu?"

"Ya tidak saya perbolehkan karena dia kan bukan istrinya pak Revan dan dia tidak ada bukti kalau sudah ada janji dengan pak Revan" jelas Sarah lagi membuat Intan dan Akbar tersenyum

"Kamu sudah salah mengusir orang. Dia memang benar istri Revan, menantu saya" ujar Akbar santai membuat semua karyawan yang ada disana kaget tak terkecuali Sarah

"Tapi kapan pak Revan menikah?" Celetuk karyawan yang ada di sebelah meja resepsionis

"3 hari lalu. Bukan begitu, sayang?"

"Ehmm, iya bunda" Naya menjawab dengan kikuk

"Tapi, kenapa pak Revan tidak cerita atau mengundang kami?" Tanya Sarah lalu mendapat pukulan dari temannya

"Bego, napa nanya begitu" geram sang teman

"Apa urusan kamu dengan keluarga kami sampai kamu harus kami undang. Toh kamu juga tidak terlalu akrab dengan Revan. Walaupun kamu bekerja di kantor Revan, kamu tidak berhak diundang di acara acara penting Revan" jelas Intan panjang lebar membuat semuanya kicep

"Jangan ada yang berani menyakiti menantu saya. Mengerti?"

"Mengerti, pak"

"Silahkan dilanjut" semua karyawan pun kembali ke ruangannya masing masing

"Kamu mau ke ruangan Revan, nak?" Tanya Intan membuat Naya mengangguk

"Ruangannya ada di lantai dua, nanti kamu tanya saja sama karyawan disana" ucap Intan

"Makasih bunda, ayah. Naya ke ruangan Revan dulu" ujar Naya sambil tersenyum lalu melangkah ke arah lift

Sampai di lantai dua, Naya keluar dari lift dan semua tatapan karyawan lagi lagi tertuju padanya. Semuanya menunduk sambil tersenyum membuat Naya heran.

"Ini semuanya pada tau gue istrinya Revan?" Batinnya

Perasaan tadi hanya karyawan bawah saja yang mendengar pertikaian antara dia dan resepsionis. Ternyata berita menyebar begitu cepat

"Ehmm, permisi"

"Iya, ada yang bisa saya bantu?" Ucap wanita yang sedang duduk di mejanya tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop

"E busett. Ini ada orang loh disini. Kok gak liatin gue" batin Naya

"Ruangan pak Revan ada di mana ya?" Tanyanya

"Anda siapanya?" Ucap wanita itu sambil menoleh ke arah Naya

"Saya istrinya" ucap Naya

"Ohhh ini istrinya pak Revan" batin wanita itu

"Ruangan pak Revan ada di sebelah sana" ucapnya lalu kembali melihat ke arah laptop

"Terima kasih" ujar Naya namun tidak dijawab oleh orang itu

"Sombongnya naudzubillah" batin Naya sambil mengelus dada

Naya jadi ngeri sendiri membayangkan wanita itu. Makeup menor dan bibir yang sangat merah, serta baju yang agak ketat. Ewhhh

Nikah Muda [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang