Hello, mau cepet tamatin cerita ini, tapi baru sadar masih part 26
Semoga kalian nggak bosen ya baca ceritanya
Happy reading"Rafa, gue pulang duluan ya," ujar Naya lalu langsung berlari mengejar suaminya yang nampaknya akan menuju parkiran.
"Naya tunggu." Tak tinggal diam, Rafa pun langsung mengejar Naya yang berlari menuju parkiran.
"Revan, Ezra," teriak Naya membuat Ezra menoleh dan menyuruh Revan untuk berhenti.
"Huhhh." Naya berhenti tepat di hadapan Ezra dan Revan. Ia mengatur napasnya sejenak lalu mendongak menghadap adik dan suaminya itu.
"Habis selingkuh lo kak?" celetuk Ezra tiba-tiba membuat Naya memukul pelan lengan Ezra.
"Ngadi-ngadi kalo ngomong," ujar Naya lalu wanita itu menatap lekat suaminya yang dari tadi tidak menatapnya sama sekali.
Naya mendekat lalu memeluk suaminya itu.
"Sayang, ih jangan marah. Dengerin aku dulu," pinta Naya dan tidak dijawab oleh Revan.
"Waduhhh bakalan ada perang dunia nih, yaudah gue pulang duluan ya. Bye kak," ujar Ezra dan laki-laki itu langsung pergi menuju mobilnya.
Sedangkan dari kejauhan, Rafa menatap bingung ke arah dua orang beda jenis kelamin itu.
"Mereka ada hubungan apa?" tanyanya pada diri sendiri.
Sepanjang perjalanan, Naya terus saja merayu suaminya itu namun tak digubris oleh Revan. Sebenarnya Naya lelah, cuman kan ini memang salahnya jadi ia harus pandai-pandai merayu.
Tepat setelah mobil sampai di halaman, tanpa sepatah katapun Revan turun membuat Naya mendesah pelan.
"Gini amat punya suami ngambekan," gumamnya lalu keluar dan menyusul suaminya.
Ceklek
Naya mengedarkan pandangannya, lalu ia mendengar suara gemercik air dari dalam membuat wanita itu tersenyum.
Ia segera membuka perlahan pintu kamar mandi, dan menyembulkan kepalanya.
"Revan," panggilnya berbisik membuat Revan menoleh.
"Astagaa, apa lagi ini," batin Revan. Ia diam saja dan mengacuhkan Naya. Memakai handuknya lalu pergi keluar seolah-olah tidak ada Naya disana.
"Sayang gausah ngambek dong, masa gini doang ngambek sih," pinta Naya membuat Revan menatapnya tajam.
"Gini doang?" tanya Revan sembari menaikkan sebelah alisnya.
Naya menunduk, "Duh, salah ngomong nih," batinnya merutuki dirinya sendiri.
"Mau dimaafin?" celetuk Revan tiba-tiba membuat Naya mengangguk.
"Ada syaratnya," jawabnya dengan senyum licik. Naya menelan salivanya susah payah.
Revan langsung menggendong Naya ala bridal style dan membawanya menuju kasur.
Naya yang digendong hanya kebingungan sembari menatap suaminya itu.
Bruk
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Muda [End]
Подростковая литератураSUDAH END Tidak di revisi jadi maklumi typo atau yang lainnya Bagaimana ketika kita dijodohkan dengan seseorang yang belum kita kenal sebelumnya? Ya beginilah yang dialami oleh Naya. Gadis itu dijodohkan dengan orang tuanya dengan Revan yang memang...