Halo, apakabar. Baik? Alhamdulillah
Sekarang hari apa? Yap, hari Selasa. Besok hari apa? Rabu
Besok sy sekolah hahahhaa
Ok gjls skip sj yaHappy reading 💗
Setelah tragedi ngambek-ngambekan, alhasil Naya luluh juga karena Revan akan mengajaknya keliling sekitaran labuan bajo. Senang? Jelas. Tapi yang membuat ia kesal adalah 2 curutnya itu selalu saja mengikuti kemanapun Revan dan Naya pergi.
"Lo berdua bisa gak si nggak usah ganggu kegiatan gue sama Revan. Dikit-dikit ngikut mulu," dumelnya sembari menatap jalanan dengan wajah cemberut.
"Yaelaahh, jarang-jarang juga kan kita begini." ujar Ezra dan diangguki oleh Argan.
Ah, tiba-tiba Naya teringat sesuatu.
"Bang," panggilnya membuat Argan berdehem.
"Lo nggak teleponan sama Reva? Beberapa hari ini dia nggak bisa dihubungin. Padahal gue mau ngukur badan dia buat baju bridesmaid," tanya Naya membuat Argan menggeleng.
"Haisshhh gimana sih Lo bang,"
"Ck, coba Lo telepon Tante Rindi, cetek amat otak Lo gitu aja ga bisa," ujar Argan dan langsung mendapat pelototan dari Naya.
Naya membuka ponselnya lalu mencari kontak Tante Rindi di sana. Benar juga apa kata abangnya, otaknya cetek sekali tidak berpikir sampai sini. Sayangnya Naya gengsi mau mengakui kalau otaknya sangat cetek.
"Nomor telepon yang anda tuju sedang sibuk si---"
Tut
Naya langsung mematikan teleponnya. Tidak mood. Kemana sih calon kakak iparnya ini, tiba-tiba saja menghilang. Ckck
*********
Kini sampailah mereka di salah satu tempat wisata yang terletak sekitaran labuan bajo. Tempat yang harus dikunjungi, menurut Naya sih. Yaitu Pulau komodo. Mereka akan melihat komodo disini.
"Wahh kita liat kembarannya Ezra nih?" celetuk Argan membuat Ezra menggetok kepala abangnya itu.
"Ck, sakit bodoh," ringis Argan sembari mengusap-usap kepalanya. Kedua adiknya ini jika memukul tenaganya tidak main-main. Terutama Naya, cewek-cewek begitu behh tenaganya kayak hulk.
"Lah, Lo ngamuk Zra? Kan emang bener. Lo itu 11 12 sama komodo," ujar Naya membenarkan perkataan Argan tadi.
Ezra semakin dibuat cemberut. Masa iya dia yang tampan ini disamakan dengan komodo. Revan yang melihat wajah adik iparnya yang cemberut itu terkekeh.
"Mereka emang bener sih, Lo itu mirip komodo," ujar Revan ikut-ikutan membuat Ezra melotot.
"Sama-sama langka. Jadi bersyukur lo disamain kayak komodo. Secara gak langsung mereka bilang lo itu limited edition," lanjut Revan membuat senyum Ezra merekah.
"Wihhh iya juga ya. Komodo kan langka, berarti gue juga dong," ujarnya dan dibenarkan oleh Revan.
"Kak Revan emang best lah. Yok jalan, tinggalin aja mereka." Dengan pedenya, Ezra berjalan mendahului mereka bertiga yang terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Muda [End]
Fiksi RemajaSUDAH END Tidak di revisi jadi maklumi typo atau yang lainnya Bagaimana ketika kita dijodohkan dengan seseorang yang belum kita kenal sebelumnya? Ya beginilah yang dialami oleh Naya. Gadis itu dijodohkan dengan orang tuanya dengan Revan yang memang...