23. I'm jealous

15K 952 11
                                    

Annyeong, met malming
Baru sehari kan gak up?
Btw ini part-nya udah agak panjang dari sebelumnya
Ku juga nyempetin soalnya sekarang lagi jalan sama Jimin, biasa malmingan
Hahhaa oke happy reading

Hari ini, tepat sebulan setelah butik Naya dibuka. Butik Naya pun semakin hari semakin ramai, bahkan ia harus menambah beberapa karyawan lagi untuk melayani para customernya.

"Permisi, mbak Naya. Ada yang mau bertemu di depan," ujar salah satu karyawan ber-name tag "Dinda"

"Siapa?" Naya yang masih sibuk dengan buku-bukunya itu bertanya tanpa mengalihkan pandangannya.

"Laki-laki katanya mau bekerja sama dengan mbak Naya."

"Oke, suruh dia masuk."

Karyawan itu pun mengangguk lalu keluar dari ruangan Naya. Sedangkan Naya, dia sedang pusing memikirkan design baju yang akan ia buat.

Tok tok tok

"Silahkan masuk," ujar Naya mempersilahkan.

Dan masuklah seorang laki-laki lalu duduk di hadapan Naya.

"Nay," panggil laki-laki itu membuat Naya mendongak.

"Loh? Rafa?"

Rafa, inget kan? Laki-laki yang waktu itu ngomong-ngomong sama Naya di depan rumah. Taulahh masa lupa. Ada di part 11 kalo gak salah.

"Kamu ngapain?" tanya Naya to the point membuat Rafa terkikik.

"Lagi mau mancing," jawabnya ngelawak tapi menurut Naya justru garing.

"Ha Ha Ha Ha,"

"Ga ada yang ngelawak, Nay." Naya hanya mengangguk saja.

"Lo mau ngajakin gue kerja sama?" tanya Naya langsung pada intinya. Naya itu tidak suka basa-basi kalau masalah kerjaan.

"Ya kalo lo mau sih ayo aja." Naya tetap menatap ke arah Rafa.

"Oke jadi gue jelasin. Lo bisa beli kain ke gue, dan gue bakal kasih diskon ke lo setiap lo beli. Terus kita juga bisa bertukar ide tentang model pakaian masa kini, gue juga bisa bantu promosiin baju-baju Lo supaya banyak peminat," jelas Rafa membuat Naya terdiam.

"Cukup menggiurkan, tapi gimana ntar kalo si Revan ngamuk? Tapi masa sih dia ngamuk. Nggak lah orang ini cuman masalah kerjaan," batinnya dalam hati.

"Gimana Nay?"

"Gue bisa kasih diskon 25% setiap lo beli kain di tempat gue. Murah kan? Tapi dijamin kualitasnya nggak kaleng-kaleng. Gue juga bisa pinjemin model gue buat pakai baju-baju Lo terus di promosiin di majalah," jelas Rafa lagi. Bagaimana Naya tidak tergiur jika begini. Apalagi ini temennya sendiri, ya pasti bisa dipercaya lah.

"Emmm, oke gue setuju," ujar Naya final. Rafa tersenyum menanggapinya.

"Oke, kita bisa mulai bareng-bareng," ujar Rafa membuat Naya mengangguk. Rafa mengulurkan tangannya dan dengan senang hati disambut oleh Naya.

"Kita rekan sekarang," ujar Rafa.

********

"Assalamualaikum," ujar Naya ketika memasuki rumah. Seperti biasa, rumah kosong pertanda Revan belum pulang. Sekarang jam sudah menunjukkan pukul setengah 6 sore yang berarti masih  sekitar 3 jam lagi Revan pulang ke rumah.

Nikah Muda [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang