38. Ngidam

16.1K 801 6
                                    

Helloo
Happy reading

"Yes gue bakalan punya ponakan," teriak Ezra kencang dan memeluk erat tembok.

"Gue tau lo seneng, tapi ya jangan meluk tembok juga. Peluk gue dong," ucap Naya membuat Ezra menggeleng.

"Males ah, lo belum mandi," ujarnya membuat Naya melotot dan hampir saja melemparkan gelas namun segera ditahan oleh Revan.

"Gaboleh lempar-lempar barang," peringatnya membuat Naya mengangguk.

"Del, lo mau gak bikinin gue salad buah?" pintanya dan diangguki Adel. Salad buah salah satu masakan tergampang menurutnya jadi ia menerima saja.

"Tapi Del,"

Revan sudah menatap was-was ke arah istrinya. Jangan bilang dia mau menambahkan sesuatu yang nyeleneh di dalamnya.

"Tambahin,

_________

"Enak?" tanya Revan dengan wajah yang khawatir, takut istrinya itu keracunan. Bagaimana tidak, wanita itu meminta Adel agar salad buahnya diberi sambal. Gimana rasanya.

"Enak, tapi pedes," jawabnya sembari mengipas wajahnya dengan tangan.

"Pasti anak lo cewek," celetuk Argan membuat Naya mengernyit.

"Jangan sok tau. Lo bukan peramal"

"Serius. Dari kelakuan lo aja udah keliatan kalo tu bocil pasti cewek," jelasnya membuat Naya mengangguk kecil. Bodolah, urusan cewek atau cowok nanti aja.

"Eh tapi gue pengennya cowok," bantah Ezra.

"Ya bikin lah sendiri," jawab Argan membuat Ezra tersenyum. Iya juga, kenapa nggak kepikiran.

"Beb, bikin yuk?" ajak Ezra kepada Adel membuat Argan, Naya dan Revan melotot.

"Heh lo jangan gila,"

"Gak waras lo"

"GWS deh," lanjut Argan.

"Eh tunggu, telinga gue tadi nggak salah denger. Lo panggil dia apa?" tanya Naya

"Beb Adel," ujarnya lalu merangkul Adel.

"Jijay woyy," teriak Argan sembari memukul sofa.

"Kak Argan gila," gumam Adel membuat Argan menggeleng.

"Dosa lo ngatain calon kakak ipar"

___________

Kini mereka berlima sudah berada di kebun binatang. Setelah selesai dari rumah sakit untuk kontrol apakah benar Naya hamil, mereka pergi ke sini karena permintaan bumil.

"Ayo, buruan," ajak Naya tidak sabar membuat Revan yang sedang minum sampai tersedak.

"Sabar, sayang. Aku minum dulu," ujarnya lembut membuat Naya mencebik.

"Bang, ntar Lo naik buaya ya?" ujar Naya membuat Argan kaget.

"Ogah, ntar gue di ngap sama tu buaya," tolaknya dengan tegas. Lagian ngadi-ngadi, masa disuruh naik buaya. Yang ada pulang-pulang tinggal nama.

Nikah Muda [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang