24. Manja

19.5K 881 8
                                    

Maap tadi kepencet
Haloo apakabarr
Baru 2 hari kan ga up
Lumayan lah, lagi sibuk sekolah ini yaudah happy reading 💘

Setelah acara cemburu-cemburuan, kini Revan justru semakin manja kepada Naya membuat Naya kewalahan sendiri.

"Udah dong, pegel ini," pinta Naya karena dari tadi Revan tidak mau lepas dari pelukannya. Naya juga pegel dong, pengen istirahat, walaupun masih jam 9.

"Kamu mau kemana besok?" tanyanya membuat Naya mengernyit. Kemana?

"Kemana? Ke butik kan?"

Revan berdecak, "itu tadi kamu telponan sama cowok gila yang tadi di supermarket, terus mau ketemuan," jelasnya membuat Naya terkekeh.

"Ohhh jadi tadi nguping? Hah?" Naya terkekeh membuat Revan menciumi leher Naya.

"Diem! Gausah aneh-aneh!" gertak Naya membuat Revan terdiam tetapi tak kunjung pindah dari tempatnya.

"Revan, sayang, yuk pindah. Pegel loh badanku iniii," rayu Naya karena lengannya sudah mati rasa sepertinya.

"Sayang?" beo Revan membuat Naya mengangguk.

"Sayang pindah ya, peluk-peluknya besok lagi," ujar Naya dengan lembut membuat Revan tersenyum.

"Ada maunya?" tanya Revan membuat Naya malah cengengesan.

"Besok aku mau ke tempatnya Rafa, boleh?" ujar Naya dengan nada lembut sembari menatap mata suaminya lekat.

Revan yang mendengar itu nampaknya agak emosi.

"Ngapain?"

"Mau beli kain, kita kan udah jadi rekan sekarang."

Revan membulatkan matanya, "kamu gak tau ya kalo dia itu nyimpen rasa sama kamu?" tanya Revan dengan bibir di monyongkan membuat Naya terkekeh lalu mengecup pipi Revan. Pipi ya bukan bibir.

"Ck, beraninya doang di pipi," cibir Revan membuat Naya memukul lengan suaminya itu.

"Lah mending, daripada nggak dicium sama sekali, wleee," ejekn Naya balik dan justru membuat Revan gemas dengan tingkah istrinya itu.

"Hayoo mau nyosor kan?" Naya yang melihat wajah suaminya itu mendekat langsung menutupi wajahnya sendiri dengan bantal. Takutnya kalo beneran nyosor terus lupa waktu dan berakhir .... Taulahh ya.

"Masa ga boleh?" tanya Revan membuat Naya menggeleng.

"No!" tolak Naya dengan tegas membuat Revan cemberut.

"Boleh ya??"

"Apa?"

"Ke tempat Rafa," ujar Naya membuat Revan mau tak mau mengangguk.

"Asalkan jangan terlalu deket sama dia. Oke?" jelas Revan dan langsung diangguki oleh Naya.

Revan tersenyum, ia mengecup kening Naya lama lalu menarik istrinya itu ke dalam pelukannya.

10 menit kemudian...

"Revan"

"Sayang"

Ujar mereka berbarengan. Ternyata mereka tidak bisa tidur padahal sudah hampir setengah 10 malam.

"Sayang, begadang yuk?" ajak Revan membuat Naya menggeleng.

"Maless."

"Ih kenapa? Kamu nggak mau? Aku pengen tau,"

"Lagian ngapain, mau nonton? Ogah ah males."

"Ngga, kita bikin NayVan junior gimana?" Naya membulatkan matanya lalu menyembunyikan wajahnya di dada bidang suaminya.

Nikah Muda [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang