10. Dia

22.4K 1.2K 19
                                    

Hai, happy sunday
Update pagi-pagi gapapa lah ya😋
Okelah gitu aja

💃💃💃

Happy reading 💗

🐯🐯🐯

Selesai makan, Naya, Revan serta yang lainnya berkumpul di ruang keluarga. Sekedar menonton televisi dan kadang juga bersenda gurau.

"Gimana kerjaan, Revan? Lancar?" tanya papa sekedar basa-basi.

"Lancar pa, Alhamdulillah," jawab Revan sopan membuat papa mengangguk.

"Ihhh noob banget Lo, anjir," teriak Naya yang sedang melihat abangnya bermain game.

"Yaelaahh Lo nggak tau susahnya main game ini. Coba deh Lo yang main, pasti langsung diejek gara-gara noob," ucap Argan membuat Naya berdecih kemudian beralih menatap adiknya yang berada si samping kirinya.

"Nahhh kalo main game tuh gini, menang. Gak kayak lo," teriak Naya lagi membuat mama dan papa geleng-geleng kepala.

"Bacot bacot bacot," ujar Argan lalu kembali fokus pada hp nya.

"Zra, jalan yuk," ajak Naya pada Ezra. Dia sangat bosan.

"Lo nggak balik?" tanya Ezra membuat Naya membelalak.

"Lo ngusir guee?" teriak Naya kencang membuat semuanya kaget.

"Apasih teriak-teriak mulu Lo anjirr, ah elaahh." Sepertinya Argan lelah dengan semua ini. Ia langsung saja berdiri dan berjalan menuju kamarnya yang adem dan nyaman.

"Gue nggak ngusir, cuman nanya doang. Gitu aja juga,"

"Apa jangan-jangan Lo hamil?" lanjut Ezra sembari menatap Naya yang kaget.

"Ya gak mungkin lah, goblok." Naya menggeplak lengan Ezra membuat sang empu meringis. Naya ini jika memukul orang tidak tanggung-tanggung tenaganya. Bahkan Ezra pernah dipukul oleh Naya sampai kulitnya memerah.

"Naya bicaranya yang sopan," tegur papa tajam membuat Naya mengangguk.

"Gak ada yang peduli sama gue, huh," gumamnya membuat semua menatap ke arah Naya. Gadis ini kenapa?

Papa menyenggol lengan Revan membuat sang empu menoleh.

"Ajak dia jalan-jalan, bosen itu," ujar papa kepada menantunya itu. Papa memang tahu apa yang diinginkan Naya sekarang. Malah papa itu peka banget sama keadaan makanya Naya jadi sayang.

Revan mengangguk kemudian duduk di samping Naya.

"Jalan, mau?" ajak Revan membuat Naya menoleh.

"Nggak," ketusnya membuat Revan menghela napas.

"Ke pasar malam?" tanya Revan lagi membuat Naya menggeleng.

"Kenapa?"

"Pasti disuruh papa kan biar ngajak jalan aku, gak inisiatif sendiri," ucap Naya membuat Revan terdiam. Memang benar adanya ini bukan inisiatifnya sendiri melainkan suruhan dari papa mertuanya.

Nikah Muda [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang