21. Sakit

19.4K 886 5
                                    

Last update untuk hari ini
Lumayan kan tripel up sekarang karena kemaren-kemaren cuma sekali up
Rencananya cerita ini gak mau panjang-panjang soalnya ntar ngebosenin.
Yaudah happy reading 💗

"Bang, Lo kenapa sih bisa gini?"

Tadi saat sedang asyik menikmati matahari terbenam di pantai, Revan mendapat telepon dari Ayah Akbar kalau Argan masuk rumah sakit. Entah kronologinya bagaimana mereka langsung menyuruh Naya dan Revan agar segera ke rumah sakit.

"Gue kecapean aja kali," jawab Argan. Laki-laki itu terlihat pucat dan tidak bertenaga. Beda sekali dengan keadaannya tadi siang.

"Mungkin efek tadi pagi kalian pergi itu, Abang kamu juga emang kecapean kurang istirahat," jelas mama membuat semuanya mengangguk.

"Argan makan dong, itu tadi Tante beliin bubur kok nggak dimakan. Katanya tadi nggak mau makan makanan rumah sakit?" ujar bunda intan dan diangguki oleh Argan.

"Gue suapin ya, bang." Dengan sigap Naya mengambil bubur yang berada di meja dan mulai menyuapkannya kepada Argan. Meskipun dia sering tidak sopan kepada Argan, ia juga masih ingat kalau Argan ini adalah abangnya. Jadi tentu saja ia sayang dengan Argan.

"Permisi," ucap seseorang dari arah pintu.

"Eh, iya silahkan masuk." Bunda intan yang berdiri di samping pintu mempersilahkan orang yang nampaknya dokter itu masuk.

"Gimana? Udah mendingan?" tanya dokter yang bername tag "Mela" tersebut membuat Argan mengangguk.

"Jangan kecapean, harus istirahat cukup agar cepat pulih, ya," peringat dokter membuat semuanya mengangguk.

"Baik, kalau begitu saya permisi dulu. Mari," ujar dokter Mela dan dipersilahkan oleh yang lainnya.

"Katanya jagoan, masa masuk rumah sakit sih," ujar papa yang baru saja masuk ke dalam bersama ayah Akbar.

"Ck, Abang kan juga manusia, pa. Masa iya sih gak bisa sakit."

"Iya juga sih," jawab Papa dengan tampang watados.

"Papa ish anaknya lagi sakit juga. Kamu istirahat ya, bang. Mama sama papa mau balik ke hotel dulu ambil pakaianmu," ujar mama.

"Iya, Tante sama om juga. Kamu mau dibawain apa?" Ah, sungguh baik mertua adiknya ini. Argan menggeleng seraya tersenyum. Ia tidak membutuhkan apa-apa lagi.

"Yasudah, Revan. Jaga mereka ya, jangan kemana-mana," ujar ayah Akbar membuat Revan mengangguk.

"Yasudah assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam,"

*********

Naya sedang duduk di sofa seraya bersandar di dada bidang Revan. Pahanya pegal karena Ezra sedang tertidur di sana. Argan juga sudah tertidur beberapa jam lalu, memang abangnya itu harus banyak-banyak istirahat.

Naya mencoba untuk mengabari Reva, agar Reva tau keadaan abangnya disini. Naya yakin Argan ataupun yang lainnya belum mengabari Reva.

Ia membuka roomchatnya dengan Reva.

Cakapar uhuy😾💘

Nikah Muda [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang