Jangan lupa follow akun instagram penulis, ya! Di sana, akan banyak informasi tentang wattpad ini.
Ig 👉 @fitri_cikayanti
Tombol bintang nganggur, tuh.
Jangan lupa pencet tombol bintang sebagai bentuk menghargai penulis, ya?~ Selamat membaca.
***
Matahari tidak lama terbit, tetapi Legantara High School sudah digemparkan oleh kabar kurang sedap. Salah satu murid kembali berbuat onar. Beberapa orang keluar dari kelasnya, tetapi ada juga yang memilih untuk terus berada di kelas.
"Hey, ada yang ribut di aula! Juna lagi cari masalah lagi sama Danu!"
"Yeehhh, si cecunguk Juna mah cari onar terus."
"Udah, cus tonton mereka! Kayaknya bakal asyik!"
Semua orang berkumpul menuju aula karena di sana tampak dua remaja laki-laki yang berkelahi tanpa sebab yang jelas. Lelaki berwajah rupawan tidak henti memukuli sang musuh, walaupun sudah terbanting menuju lantai.
Laki-laki yang sudah dibanting tidak memberikan perlawanan. Nafasnya tersengal-sengal dan malah sedang tersenyum sinis seperti menyepelekan kemampuan lawannya.
"Hajar terus, Jun! OSIS itu emang ngeselin!" teriak Natasha dengan semangat 45.
"Heh, gue juga OSIS!" protes Arjun.
"Tendang bokongnya Danu, Juna!" sorak murid yang lain, yaitu Areska.
"Jangan berisik lo!" Valter memberi tatapan tajam. "Wih, ada yang ribut. JUNA! HAJAR OSIS ITU! NGESELIN BANGET DIA MAH!"
"Heh, gue juga OSIS!" protes Arjun ke sekian kali.
Seorang siswa bernama Arjun serta beberapa murid lain segera bersorak kencang seolah meminta dia bangkit lalu melawan musuhnya. Bagaimana pun juga, orang yang sudah memberi hukuman pantas dihukum balik.
“Berhenti, bodoh!” perintah gadis berambut pendek yang berdiri di pojok aula.
Wajahnya terlihat begitu cuek dan tidak memedulikan apapun. Danu masih memukuli lawan sampai luka-luka. Lima guru yang datang cuma melotot kaget, tetapi tidak sanggup memisahkan karena keduanya sama-sama beradu otot serta otak.
“Jangan bermimpi untuk dekati dia! Dia punya gue! Sadar, lo miskin!" pekik Danu.
"Bangga lo, makan uang orang tua?" balas Juna sambil berusaha bangkit. Namun, kembali didorong kencang.
"Najis! Disuruh sadar diri malah tambah gak tau diri," teriak Danu, murid yang terus memberi pukulan padahal musuhnya sudah tergeletak.
Arjun, Natasya, Areska, dan juga Valter cuma melongo. Teman mereka memang sudah hilang akal sampai berani berulah dengan anggota OSIS paling menyebalkan.
Tidak lama berlalu, Juna pun bangkit, kemudian balik menghajar anggota OSIS. Danu Novalta sampai terjungkal dan pingsan setelah mendapat pukulan telak.
Juna berjongkok di depan korbannya yang pingsan lalu berbisik, “Kalo ilmu bela diri masih cetek, jangan bertingkah!”
Sebagai sahabat akrab, Arjun cuma menggeleng-geleng, lalu berbisik, “Si Juna kelihatan makin sinting!”
KAMU SEDANG MEMBACA
JUNA AG ( TAMAT )
Teen FictionTAMAT - PART MASIH LENGKAP. ✅ 'Playboy jahil itu siap mengubah suasana kelas seperti neraka!' Tragedi 30 September menciptakan trauma bagi keluarga korban. Murid cerdas sekaligus humoris bernama Juna AG berusaha setengah mati untuk menutupi luka. Ma...