Jangan lupa hargai gulang-guling seorang penulis amatir dengan cara klik tombol share.
Kalian orang baik dan saya yakin, kalian akan membantu saya untuk menambah view sekaligus vote di wattpad 'JUNA AG' karya Fitri Cikayanti ini.
~ selamat membaca.
***
Ketika jam pelajaran kedua berdering kencang sampai terdengar ke rumah penduduk di sekitar Legantara High School. Ketika sedang asyik menggombal seorang adik kelas, guru malah memintanya untuk pergi mencari Clara. Clara memang sudah izin untuk pergi ke toilet, tetapi tidak kunjung kembali sampai sekarang.
Juna sudah mengerti terhadap otak para murid di Legantara High School. Izin ke toilet hanyalah bullsh*t! Tidak sedikit anak-anak setan yang izin ke toilet, tetapi malah pergi ke kantin atau rooftop. Laki-laki itu cuma bisa menghela nafas panjang kemudian pergi keluar kelas.
Setelah berada di rooftop, Juna tersenyum kecil karena berhasil menemukan Clara sedang berdiri menatap pemandangan dan membelakangi dirinya. Laki-laki itu langsung jinjit dan ingin mengagetkan Clara, tetapi langkahnya terhenti saat Clara berteriak kencang.
"Kenapa takdir selalu enggak adil! gue benci ayah! Kenapa gue harus hidup di samping orang aneh kayak junaaa! Mereka adalah benalu dalam hidup gue! Gue membenci mereka! Gu-gue ingin damai!"
Clara tidak malu apabila kalau ada yang mendengarkan teriakan tadi. Dia sudah tidak ingin memikirkan apapun. Isi kepalanya serasa ingin pecah. Juna mencengkram telapak tangannya sendiri. Saat itu, dadanya terasa sangat sakit. Dia ingin loncat dari gedung supaya Clara dan Ibu Hesti tidak punya beban sepertinya lagi.
"Ketika gue belum masuk ke sekolah ini, sikap bapak enggak berubah sama sekali, tapi kesialan itu datang setelah gue bertemu dengan Juna! Gue mau dia pergi selamanya aja!"
Juna langsung menatap Clara dengan perasaan tidak tega. Katanya, laki-laki adalah seorang jagoan yang dilarang untuk menangis. Namun, kenapa Juna malah ingin menumpahkan semua emosi lewat air mata?
Juna bukanlah Betmen yang sangat kuat ketika berhadapan dengan Joker. Juna pun bisa terluka saat mendengar ucapan seperti itu keluar dari mulut orang-orang yang disayangi olehnya. Ketika gadis berambut pendek itu memukul kepalanya sendiri, Juna langsung berlari kencang lalu meraih pergelangan tangan Juna.
Juna menaruh tangan Clara menuju ujung kepalanya dengan begitu keras kemudian berteriak, "Kalau lo benci gue, pukul aja sesuka hati lo! Gue gak akan terluka kalau dipukul sama orang yang gue cinta. Luka terdalam gue adalah melihat lo terluka!"
Clara langsung menatap Juna dengan tatapan heran. Dia sudah pergi ke sini supaya bisa melampiaskan emosinya, tetapi orang yang sedang dibicarakan malah datang ke rooftop. Gadis ini menjadi sedikit tidak enak hati. Juna tampak berkaca-kaca setelah mendengarkan teriakannya. Awalnya, Clara menganggap kalau semua lelaki tidak pernah terluka dan selalu melukai perempuan, tetapi pemikirannya jelas salah karena Juna berhasil menangis karena perkataan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUNA AG ( TAMAT )
Roman pour AdolescentsTAMAT - PART MASIH LENGKAP. ✅ 'Playboy jahil itu siap mengubah suasana kelas seperti neraka!' Tragedi 30 September menciptakan trauma bagi keluarga korban. Murid cerdas sekaligus humoris bernama Juna AG berusaha setengah mati untuk menutupi luka. Ma...