3

8.5K 798 28
                                    

"Pu-putri apa yang terjadi?" tanya Mingmei.

"Putri apakah ini racun hantu bunga merah?" tanya Tabib Luo.

Lian Wei mengambil kain basah dan mengelap wajahnya yang mengeluarkan cairan.

"Iya itu benar dan ya apa yang mereka katakan itu benar, aku tahu sedikit pengobatan"

"Dari mana anda belajar hal itu putri?"

Lian Wei menunjuk pada setumpuk buku di atas meja. Memang buku itu di ambil sebelum Mingmei kembali, sebagai pengecohan jika suatu hari nanti dia di curigai. Tabib Luo segera melihat pada arah yang di tunjuk Lian Wei.

"Apakah pertanyaan mu sudah terjawab? Aku harus mandi obat sekarang"

"Ah iya putri"

"Kalau begitu kembali lah, oh ya jangan beri tahu siapapun soal ini. Aku bisa mempercayai mu kan?"

"Tentu putri anda dapat yakin dengan itu. Jika anda membutuhkan sesuatu anda dapat mencari saya"

"Tentu terima kasih Tabib Luo"

"Saya permisi putri"

Setelah kepergian Tabib Luo, Lian Wei segera pergi untuk mandi obat. Darah hitam yang keluar dari tubuhnya, sudah di buang oleh Mingmei. Racun hantu bunga merah, tidak terdeteksi, tidak berbau dan berwarna. Tidak menyebabkan seseorang mati namun efeknya sangat fatal jika di konsumsi dalam waktu lama. Selain memiliki wajah jelek yang penuh dengan bintik merah, denyut jantung juga melemah tidak seperti denyut jantung normal.

Saat bertarung tadi, ia terlalu memaksa kekuatannya, tubuh ini bukan lemah namun jantungnya lemah. Ia baru merasakan saat bertarung tadi. Berendam di dalam bak mandi dengan obat yang di buatnya tadi perlahan membuat kulitnya menjadi bersih, di iringi dengan warna air yang menghitam. Ia mencelupkan kepalanya ke dalam bak. Ia berendam selama sepuluh menit.

Di kehidupan sebelumnya ia sudah di latih untuk bernafas di dalam air. Ia bahkan bisa tahan selama satu jam. Jadi waktu sepuluh menit baginya tidak ada apa-apanya. Setelah sepuluh menit ia keluar dari bak mandi dan membersihkan tubuhnya.

Kulit putih cerah, wajah mulus tanpa bintik dan cerah. Ini adalah hasil dari detoksifikasi racun dalam tubuhnya. Semua racun sudah di keluarkan dari tubuhnya. Setelah selesai dengan kegiatan mandinya ia memakai pakaiannya. Dengan hanfu berwarna putih polos membuatnya seperti dewi yang baru selesai berendam.

Ia keluar dan sudah di sambut dengan harum makanan. Mingmei berbalik untuk mengajak tuannya makan. Saat berbalik ia sangat terkejut dengan perubahan putrinya.

"Ya Dewi aku di berkati karena telah melihat mu" ucapnya spontan yang masih memandang Lian Wei dengan raut wajah terkejut juga kagum.

"Mingmei ini aku, ayo kita makan"

Perkataan Lian Wei membuat Mingmei tersadar dari lamunannya, ia segera duduk bersama Lian Wei. Selama ini Lian Wei meminta untuk tidak terlalu rendah di hadapannya. Bahkan meminta Mingmei untuk menjadi temannya. Hanya saja Mingmei menolak, bukan menolak sebagai teman.

Jika mereka berteman maka status mereka akan sama. Mingmei masih menghormati Lian Wei sebagai teman dan majikannya. Yang berubah adalah Mingmei tidak bersikap lebih rendah lagi, meskipun masih beradaptasi. Mereka makan dengan diam, menikmati makanan yang dibuat oleh Mingmei.

"Putri anda terlihat cantik. Jika begini pasti Pangeran Zhaoyang Hong akan terpikat dengan kecantikan mu dan tidak akan merendahkan mu lagi"

"Zhaoyang Hong?"

"Iya putri, dia tunangan anda. Dia pangeran dari 3 kerajaan terkuat"

Di Kekaisaran Shang, Kerajaan Wu adalah yang pertama yang terkuat, di posisi kedua adalah Kerajaan Wei, posisi ketiga adalah Kerajaan Quon dan terakhir adalah Kerajaan Shu.

Transmigrasi Komandan Militer (End) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang