70

1.3K 124 4
                                    

"Ayah tidak tahu jika kau memiliki penyakit yang begitu serius Tiong Wai"

"Apa kau yakin sudah membaik?"

"Ya, ayahanda tak perlu khawatirkan aku"

"Yang Mulia sudah waktunya berendam"

Tiong Wai bangun dan di papah oleh He Na. Mereka masuk ke kamar mandi dan meninggalkan Li Song yang masih duduk di tepi ranjang.

Sementara itu Lian Wei kembali istana samping. Ia berniat untuk tidur, namun ia masih memikirkan sesuatu.

"Putri apa yang anda pikirkan larut malam begini?"

"Simpan uang ini Mingmei"

"Putri kenapa banyak sekali? Dari mana uang ini?"

"Aku tidak mencuri Mingmei, ini hasil menjual obat herbal"

"Wah sebanyak ini?" takjub Mingmei.

"Mingmei aku akan tidur, kau juga tidurlah ini sudah larut"

"Baik putri" setelah ia menyimpan uang dalam lemari, segera ia keluar dari sana menuju kamar tidurnya.

Hong Li Song terjatuh dengan pedang yang menancap di jantungnya. Sementara Jiazhen terduduk di lantai dengan pedang yang menusuk di perutnya. Ia terkulai lemas di lantai. Sebelum menutup mata ia mengucapkan sesuatu.

"Aku berharap kita akan menjadi ayah dan anak di kehidupan selanjutnya Lian'er"

"Yin'er di kehidupan selanjutnya kita harus menjadi keluarga"

Hong Li Song menutup matanya setelah mengucapkan keinginannya. Sementara Jiazhen yang sekarat mencoba untuk bangun. Ia melihat bayangan istrinya Liu Fang Yin menatapnya dengan kecewa.

"Yin'er" lirih Jiazhen mencoba menggapai Fang Yin istrinya.

Namun Fang Yin pergi menjauhinya dan mendatangi tubuh Li Song yang sudah meninggal. Tak lama muncul bayangan Li Song, segera Fang Yin mengajaknya pergi.

"Aku sudah lama menunggumu Song'er. Mari kita pergi dari sini"

"Ibu!" pekik seorang gadis yang wajahnya tidak terlihat.

Hanya ada cahaya yang menutupi wajah cantiknya. Ia menunggu di sebuah gerbang emas yang indah. Fang Yin dan Li Song tersenyum bersama lalu mereka pergi dengan anak gadis itu.

"Yin'er!" pekik Jiazhen histeris.

Kembali ia melihat kekasihnya pergi meninggalkan dirinya untuk kali kedua. Setelah bayangan itu menghilang Jiazhen terjatuh lemah di lantai dan pingsan. Taka lama datang beberapa orang untuk menolongnya.

Deg....

Lian Wei terbangun dari tidurnya, matahari sudah terlihat di atas. Lian Wei tidur sangat lelap hingga tak menyadari hari sudah siang.

"Aku menangis?" lirihnya merasa wajahnya basah. Ia segera mengelap air matanya.

"Kenapa aku menangis?"

Kembali ia mengingat tentang mimpi itu. Bagaimana pun hal itu tidaklah masuk akal. Kenapa dirinya bisa melihat semua kejadian itu, tapi dia tidak bisa menggapai apapun di sana.

Ceklek...

"Putri anda sudah bangun?" tanya Mingmei dengan membawa baju ganti untuk Lian Wei.

"Putri anda mandilah dulu, aku akan menyiapkan makanan mu"

Terdiam, Lian Wei hanya terdiam menanggapi Mingmei. Ia pergi tanpa kata, menyambar pakaiannya lalu bergegas mandi.

Transmigrasi Komandan Militer (End) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang