36

3K 264 5
                                    

"Jadi berdasarkan penyelidikan kami Kaisar Hong Li Song dan Kaisar Xuanzong dahulu adalah sahabat karib yang menjadi musuh"

"Menjadi musuh? Apa penyebabnya?"

"Itu..." Lin pengawal bayangan itu menatap Anming dan Tao Mo ragu. Keduanya hanya menganggukkan kepala untuk menyakinkan Lin.

"Karena memperebutkan mendiang Yang Mulia Permaisuri Ratu" ucapnya dengan menundukkan kepala.

"Ibuku? Apa maksud perkataan mu?" tanya nya datar.

"Ampuni hamba putri" ucapnya seraya berlutut di hadapan Lian Wei. Segera Anming dan Tao Mo memegangi Lin agar kembali duduk.

"Jelaskan" titahnya.

"Ampun putri, menurut kabar yang beredar Kaisar Xu dan Kaisar Hong adalah teman masa kecil Permaisuri Ratu. Diantara mereka saling menyukai namun Permaisuri Ratu menyukai Kaisar Li. Karena Kekaisaran Song jauh dari Kerajaan Wei, Kaisar Hong meminta pada Kaisar Xu untuk menjaga Permaisuri Ratu. Tapi ternyata Permaisuri meninggal, hal itu membuat Kaisar Hong ingin membunuh Kaisar Xu"

"Itu sebabnya Kaisar Hong menyatakan perang" cetus Anming nyimak.

"Mencintai tanpa memiliki" lirih Lian Wei.

"Tapi setelah mendengar Permaisuri melahirkan seorang putri kemarahan Kaisar Hong mereda. Yang Mulia sendiri mengirim hamba untuk menjaga putri, tapi karena hamba mengikuti permainan putri hamba tidak bisa mengatakan bahwa putri baik-baik saja" lanjut Lin.

"Kau dikirim Kaisar Hong?" kesal Tao Mo tangannya siap meninju Lin.

"Benar"

"Jadi Kaisar Hong menyangka aku sudah mati dan menyatakan perang. Apa itu hal yang sama dengan yang terjadi pada ibuku? Karena Panglima dari duaribu pasukan itu mengatakan jika Kaisar Xu menjaga ku diam-diam selama ini"

"Kalau yang itu hamba tidak tahu putri, kemungkinan besar ini ada sangkut pautnya" sahut Lin.

"Baiklah kita akan pergi Kekaisaran Song"

"Ah putri akademi akan di buka minggu depan, saya dengar jika peserta yang lulus ujian akan di kirim untuk berperang dengan Kekaisaran Song"

"Jadi maksud mu, aku akan dapat menyelinap kesana dan bertemu dengan Kaisar Hong lalu menghentikan perang" ucapnya semangat dan di angguki oleh Anming, Tao Mo dan Lin.

"Dan aku bisa melakukan kerja sama dengannya. Dengan begitu aku bisa memperluas jaringan bisnis ku yesss!" lanjutnya semangat.

"Se-sebenarnya bukan itu maksudnya" lirih Anming.

Sringgg...

"Ah anda benar putri, jika anda mau bahkan Kaisar Hong akan memperluas hingga benua sebelah. Iya kan Lin" ucapnya membela diri kala mendengar suara pedang di cabut, ia juga menekankan kalimat akhir.

"Benar putri" sahut Lin menyetujui.

Clap...

Lian Wei memasukkan kembali pedangnya kedalam sarungnya, yang semula sudah keluar serempatnya.

"Woahhh benarkah? Aku bisa kayaa!" pekiknya girang lalu masuk ke dalam kediamannya.

Sementara itu di Kekaisaran Wu, setelah puas menangisi makam sang adik ketiga orang itu pulang dengan keadaan lesu. Bahkan untuk berkuda saja tidak mampu. Alhasil mereka di bawa oleh kasim masing-masing dan memasukkan mereka ke dalam gerbong yang tadinya akan membawa Lian Wei.

"Ku kira mereka berontak karena adik mereka meninggal"

"Hei Xuemin kau niat sekali ya sampai membuat makam calon istri mu. Bagaimana jika terjadi suatu hal padanya?"

Transmigrasi Komandan Militer (End) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang