43

1.8K 182 2
                                    

Semua murid berkumpul di Aula Chunhua, mereka masih mengobrol satu sama lain. Hingga empat orang memasuki aula, dengan satu orang di depan dan tiga orang lainnya di belakang. Orang yang paling depan duduk di tengah aula, mirip dengan singgasana.

"Hari ini tujuan kita berlatih memanah adalah untuk persiapan perang dengan Kekaisaran Song. Hari kedepan kalian akan terus berlatih fisik dan senjata. Kita akan turut serta dalam barisan paling depan saat berperang. Jika dari kalian ada yang keberatan silakan mengundurkan diri" ucap Luoyang mengawali pembukaan pagi ini.

"Baik jika tidak ada. Disini kalian berlatih memanah dengan Senior Yuze, berlatih pedang dengan Xu Kai dan latihan fisik dengan saya, Luoyang" lanjutnya.

"Xu Kai, kamu?-" kaget Lian Wei melihat Xu Kai berada di barisan depan bersama dengan senior. Orang yang di sebut hanya melambaikan tangan dan tersenyum lebar pada Lian Wei.

"Bersiap untuk latihan, pemanasan akan berlangsung selama setengah jam, latihan sendiri akan berlangsung selama satu jam. Lalu kalian akan bertanding untuk menentukan kalian lebih pantas berada di pasukan pemanah atau pasukan pedang" ucap Duke Xinxi.

"Baik duke" ucap semua murid.

Segera mereka membubarkan diri menuju lapangan berlatih. Lian Wei masih terdiam di tempatnya. Xu Kai menghampiri Lian Wei dan merangkul pundaknya. Hal itu membuat Lian Wei terkejut, yang langsung membuatnya sigap. Secara mendadak ia memegang lengan Xu Kai kuat dan ia melakukan gerakan memutar untuk lepas dari genggaman Xu Kai, segera setelah terlepas, pegangan pada lengan Xu Kai di putar kebelakang dan mengunci gerakan Xu Kai.

"Ahk Li- Xinhua!" jeritnya sakit.

"Ah maafkan aku s e n i o r, aku reflek karena terkejut seseorang mendekatiku" ucapnya dengan menekan kata senior dan melepas cengkraman pada Xu Kai.

"Kau sungguh kejam" lemah Xu Kai.

"Xinhua reflek mu bagus tapi kau tidak bisa berbuat seperti itu pada senior mu" ucap Yuze.

"Baik maafkan aku senior, duke" ucapnya seraya membungkuk bergantian pada Yuze, Luoyang dan Duke Xinxi.

"Senior Xu maafkan aku" ucapnya tulus namun terlihat dari raut wajahnya sangat kesal. Hal itu membuat Xu Kai merinding.

"Ah baiklah lupakan saja, maaf mengagetkan mu tadi Xinhua" ucap Xu Kai agar melepas ketegangan antara mereka.

"Terimakasih senior, kalau begitu saya permisi" ucapnya lalu membungkuk dan pergi.

Sebelum pergi Lian Wei sempat berbisik pada Xu Kai.

"Kau berhutang penjelasan padaku" ucapnya dingin.

"Hihh..." ucapnya merinding saat sadar Lian Wei sudah pergi.

"Mati aku" batinnya.

"Hahaha Yuze bukankah dia terlihat unggul? Benarkan Luoyang?"

"Benar Duke, tidak ada seorangpun yang dapat melakukan itu pada Xu Kai. Lihatlah ia sampai merinding seperti itu. Kau harus terima Yuze jika ada yang lebih baik dari mu"

"Huh kalian selalu seperti itu" kesal Xu Kai lalu pergi dari sana. Ia segera mencari Lian Wei.

"Senior dan duke benar, mungkin kita akan mendapat anggota baru yang unggul" ucapnya senang namun tersirat pada wajah cantiknya ia tak menyukai Lian Wei.

"Kau sangat bijak Yuze" ucap Duke Xinxi.

"Duke apakah mereka saling mengenal?" tanya Luoyang.

"Mengapa senior mengatakan hal tersebut?"

"Ku lihat mereka akrab, apa kau tidak menyadarinya?" tanya Luoyang yang hanya ditanggapi diam oleh Yuze. Sebenarnya ia juga merasa begitu tapi kekesalannya pada Lian Wei sangat besar.

Transmigrasi Komandan Militer (End) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang