31

3.5K 331 13
                                    

Setelah kembali nya Tao Mei dan Tao Yang ke kediaman Tao, mereka menceritakan kejadian tersebut dan tentu saja isi ceritanya sangat berbeda dengan kejadian hari ini.

"Calon Putri Wang? Dia yang mematahkan tanganmu?!"

"Iya ayah" ucap Tao Mei menundukkan kepalanya.

"Kurang ajar ini tidak bisa di biarkan!"

"Memangnya apa yang akan ayah lakukan? Ingatlah dia calon ratu negeri ini. Lagi pula aku yakin jika mereka berdualah yang mencari masalah lebih dulu"

"Gege! Gege kejam sekali mengatakan hal seperti itu"

"Tidak Yang'er aku tahu bagaimana cara kau bersikap"

"Tao Lan hentikan omong kosong mu, kenapa kau membelanya dan bukan adikmu?"

"Kami bahkan beda ibu, kenapa aku membelanya?"

"Tao Lan!" ucap Tao Suho marah.

"Ayah kau di telah di butakan oleh kasih sayang tidak beratimu itu" ucapnya miris lalu berlalu dari sana.

***

Sementara di tempat lain.

"Yang Mulia, Putra Mahkota Li, Pangeran Kedua Li dan Putra Mahkota Liu ada disini"

"Apa? Kenapa? Untuk apa mereka datang?"

"Mereka mencari adiknya, Putri Li Lian Wei"

"Lian Wei? Putri Wang maksud mu?"

"Benar Yang Mulia"

"Suruh mereka masuk"

"Baik Yang Mulia, hamba permisi" ucap sang kasim lalu pergi menemui ketiga kakak Lian Wei.

Setelah kasim itu memberitahu segera ketiga pria tampan itu memasuki ruangan.

"Putra Mahkota Li, Putra Mahkota Liu dan Pangeran Kedua Li memasukin ruangan"

"Salam Yang Mulia, semoga Yang Mulia hidup seribu tahun lagi"

"Bangunlah"

Mereka bangun dari posisi membungkuknya.

"Ada perlu apa sehingga kamu sekalian sampai di Kekaisaran Xu?"

"Kami telah mendengar bahwa Putri Li, adik kami berada disini" ucap Xiuhuan.

"Maka dari itu kami ingin memastikan keselamatan adik kami itu, Yang Mulia" lanjutnya.

"Putri Li? Maksud mu Putri Wang?"

"Bagaimana dia tahu?" batin mereka.

"Sang putri tidak ada disini, aku turut berduka atas meninggalnya sang putri. Sang putri di bawa oleh Putra Mahkota Wang untuk di makamkan di makam keluarga"

"Apa? Jadi Lian Wei meninggal?" pekik Jianying terkejut. Sementara Liu Changhai sudah geram dengan keluarga Li. Disisi lain Xiuhuan hanya bisa terdiam dengan pandangan kosong.

"Aku harus menjemputnya" ucap Jianying.

"Kau mau kemana?" tahan Liu Changhai dengan memegang lengan Jianying kuat.

"Aku harus buat perhitungan dengan keluarga Li! Kalian membuat adikku mati!"

Bugh bugh...

Liu Changhai memukul Li Jianying, namun Jianying hanya bisa diam saja. Ia tahu akan kesalahannya. Lalu segera ia memukul Xiuhuan dengan membabi buta. Jianying yang melihatnya segera melerai mereka.

Lalu Xu Kai yang tahu bahwa ketiga kakak temannya datang segera menghampiri. Namun ia terkejut melihat mereka berkelahi di hadapan kaisar. Segera ia membantu Jianying melerai Changhai.

Transmigrasi Komandan Militer (End) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang