11

6.4K 586 21
                                    

"Apa yang kau lakukan pada adik ku, sampah?!"

"Aku tidak melakukan apapun dia lebih dulu mendorong ku"

"Dan karena dia mendorong mu, kau sengaja melukai tangannya kan? Kau bahkan tidak terluka sedikit pun!"

"Xinxin kau harus jadi gadis yang kuat, ibu percaya padamu"

"Xinxin kau seorang komandan militer kau harus tegas pada hal apa pun! Kau tidak boleh menunjukkan kelemahan mu!"

"Kau anak ayah satu-satunya Xinxin, kau tidak boleh lemah seperti ini!"

"Ayah"

"Ayah"

"Lian Wei?! Lian Wei bangun!"

"Ayah"

Lian Wei terbangun dari tidurnya, ia langsung terduduk, hingga mengakibatkan tarikan pada kedua lututnya. Lian Wei meringis sakit, karena tarikan yang tiba-tiba itu.

"Apa yang terjadi? Kau mimpi apa?"

"Tidak ada"

"Kau yakin? Kau mengigau memanggil ayah, apa aku harus memanggil Kaisar Li?"

"Tidak perlu," ucapnya singkat "Dia bukan ayah ku, aku hanya punya satu ayah yaitu Jenderal Xiao Yaoshan" lanjutnya dalam hati.

"Aku harus kembali ke istana sekarang, ada hal mendesak. Jadi, ayo aku bantu bersiap"

"Tidak perlu"

"Aku hanya akan mengantar mu lalu keluar, setelah itu kau bisa mandi sendiri" ucapnya lalu menggendong Lian Wei, ia mendudukkannya di dekat bak mandi.

"Jika sudah selesai panggil aku" ucapnya lalu pergi dari sana. Benar-benar pergi tanpa banyak bicara, luar biasa. Biasanya dia akan bertingkah menyebalkan dan banyak omong, tapi sekarang dia benar-benar irit bicara.

"Sepertinya mendesak sekali" ucapnya lalu mencoba untuk membuka pakaiannya.

"Hey dia serius? Perasaan semalam gulungan tangannya seperti ini? Kenapa sekarang jadi seperti tangan babi?" ucapnya kesal dan heran.

Pasalnya kemarin malam jelas tangannya terlilit dengan baik, hanya membungkus telapak tangannya saja. Tapi pagi ini mendadak berubah, karena tangannya seperti buntelan, tidak ada bentuk jari hanya ada satu bentuk yaitu buntelan.

"Mingmei! Bantu aku bersiap!" teriaknya kesal. Sementara Wang Xuemin sang pelaku sudah cekikikan di jendela kamar memandangi taman indah di depannya.

Segera Mingmei buru-buru masuk dan membantu Lian Wei bersiap. Butuh waktu lebih lama dari biasanya karena Lian Wei yang terluka harus mandi air obat agar lekas sembuh. Mingmei keluar untuk memanggil Wang Xuemin, segera Wang Xuemin menghampiri Lian Wei dan membanya ke ranjang. Ia juga mengganti perbannya.

"Itu kau bukan?"

"Apa?" tanyanya balik pada Lian Wei dengan fokus membuka perban.

"Buntelan babi itu pasti kau yang membuatnya kan?"

"Buntelan?" tanyanya kemudia memandang Lian Wei, "Oh tangan mu?"

"Ya apa lagi?" ucapnya dengan memutar bola matanya.

"Jika tidak ku buat begitu aku akan terus menekan luka mu. Kau tau? Lukanya terbuka lagi saat kau tidur"

"Sebenarnya kau bermimpi tentang apa hingga kau begitu marah?"

"Aku?"

"Ya kau siapa lagi? Anming?"

"Penyebab utamanya tentu saja Xiuhuan"

Transmigrasi Komandan Militer (End) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang