60

1.3K 128 2
                                    

"Penampilan ini dan aura ini?" analisis Jianying.

"Lian'er!" ucap Jianying dan Xiuhuan serempak saat mereka mengenali aura dan penampilan wanita di depan mereka.

***

Lian Wei membuka cadar yang di kenakannya. Penampilan cantik dari Lian Wei membuat semua mata memandang kagum padanya.

"Xinhua?!" pekik Xie Nian dan Xue Yan terkejut.

"Salam Duke Xinxi" ucap Lian Wei memberi hormat dengan sedikit menundukkan badannya.

"Tu-tuan memberi salam?" kaget salah satu tentara.

"Ini pertanda buruk" celetuk Anming.

Lian Wei tidak pernah menundukkan kepala dan badannya pada orang lain.

"Xinhua? Atau harus ku panggil Komandan Xinxin?"

"Li Xinhua hanya samaran, saya adalah Li Lian Wei putri pertama dan putri sah dari Kaisar dan Permaisuri" ucap Lian Wei sambil melirik kedua adiknya sinis.

"Yang juga anak dari sahabat mu Duke Xinxi"

"Apa? Kau adalah putri Fang Yin? Tidak heran kau begitu mirip dengannya saat pertama kali masuk ke akademi"

"Lalu kenapa kau bersama dengan Tentara Xinxin?" tanya Yuze yang masih memiliki dendam.

"Kakak senior kau masih belum paham juga? Aku pemilik dari semua yang bernama Xinxin. Bahkan pakaian yang kau kenakan berasal dari toko ku"

"Ah Bai Chen maaf mengecewakan mu. Aku bukan tuan tampan seperti bayangan mu. Tetapi banyak prajurit tampan di sisi ku. Kau bisa memilihnya jika kau suka" ucapnya sembari menunjukkan prajurit elite yang di bawanya.

"Ah kau benar mereka tampan" ucapnya lalu segera pergi mengerubungi para prajurit.

"Ada hal yang harus kita bahas Duke"

"Apakah ini mengenai kesepakatan kita waktu itu?"

"Bukan kita, karena saya belum menyetujui hal itu. Tetapi ada hal yang lebih mendesak"

"Hal yang lebih mendesak? Apa itu?" tanya Luoyang.

"Putra Mahkota Xu Kai, mari kita bicara bersama"

"Apa senior kedua Xu Kai?"

"Dia putra mahkota?"

"Lian'er kau begitu kejam mengungkapkan identitas ku" ucap Xu Kai sembari berjalan menghampiri Lian Wei.

"Baiklah mari kita pergi. Tidak perlu menatap galak pada ku" ucapnya dengan merangkul pundak Lian Wei.

"Singkirkan tangan kotor mu dari calon istri ku" suara berat yang begitu di kenalnya menyambut indra pendengaran Lian Wei.

"Ku bilang lepaskan tanganmu dari Calon Putri Wang" Xuemin melepaskan paksa rangkulan Xu Kai.

"Apa Calon Putri Wang?"

"Sebenarnya seberapa banyak namanya?"

"Tidak seberapa hebatnya dia" kagum seorang pria Lian Wei.

Banyak bisikan dari mereka yang terdengar, banyak yang positif namun tidak sedikit juga yang negatif. Hingga pada akhirnya Duke Xinxi harus menenangkan suasana.

"Putra Mahkota Kekaisaran?" sapa Duke yang setengah bingung.

"Duke Kekaisaran yang telah lama hilang. Senang bisa bertemu dengan anda kembali" sahutnya.

"Salam kepada matahari muda Kekaisaran" semua orang memberi hormat pada Xuemin.

"Bangunlah" perintahnya.

Transmigrasi Komandan Militer (End) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang