16

6.5K 585 21
                                    

Di paviliun Lian Wei begitu ramai, mereka terkejut dengan fakta yang baru saja terungkap hari ini. Mereka merasa kasihan pada junjungan mereka, di asingkan oleh keluarganya sendiri bahkan di rendahkan oleh pelayan. Ia juga selalu di jahati oleh para Selir dan adiknya.

Kabar tentang apa yang terjadi di aula menyebar dengan cepat. Seluruh istana tahu akan hal itu. Selir Zhu yang akan di hukum mati oleh Lian Wei dan Selir Cui yang di asingkan ke istana dingin.

"Ada apa dengan kalian? Kenapa berkumpul di sini?"

"Putri kami sudah dengar berita yang terjadi hari ini"

"Aku tidak perlu di kasihani" ucapnya saat melihat wajah kasihan pada mereka, ia berlalu dan duduk di gazebo miliknya.

Wang Xuemin, Li Jianying dan Liu Changhai juga ikut duduk di gazebo. Mingmei segera menyiapkan teh dan camilan. Setelah itu segera di bawa ke gazebo.

"Biao mei apa yang akan kau lakukan pada Selir Zhu?"

"Kau akan tahu nanti" ucapnya.

Sedangkan Selir Zhu di bawa ke penjara bawah tanah, ia di letakan di sel yang paling ujung dan kotor.

"Dasar jalang sialan! Anak sama ibu benar-benar membuat ku muak!"

"Arghh!" teriaknya dengan memukul pintu jeruji besi.

***

Pesta masih di gelar dengan meriah, berkat bantuan Selir Wu ayang mengkondisikan keadaan kembali seperti semula. Mereka semua melupakan kejadian yang baru saja terjadi.

Sementara di paviliun dingin, Lien Hua menangis sesegukan karena ibunya di asingkan dari harem.

"Ibu aku sangat membenci jalan itu! Karena dia ibu di asingkan"

"Tenang lah Lien'er ibu punya rencana untuknya"

"Cih ibu selalu saja begitu, tapi selalu gagal!"

"Dasar anak kurang ajar! Aku juga melakukan itu untuk mu tahu!"

"Tapi semua rencana mu tidak berhasil! Aku akan lakukan sendiri, aku tidak butuh bantuan mu"

"Bagaimana bisa aku minta tolong padamu sedangkan kau sedang  di asingkan" ucapnya lalu pergi meninggalkan Selir Cui.

"Lien Hua! Lien Hua dengarkan ibu dulu! Lien Hua!!!" teriaknya memanggil Lien Hua susah payah karena tubuhnya yang penuh bekas cambukan, sehingga sulit baginya untuk mengejar Lien Hua.

Lien Hua keluar dari paviliun dingin dan segera pintu paviliun dingin tertutup rapat. Penjagaan ketat juga di lakukan di dalamnya.

Sementara itu Mayleen menemui ibunya di penjara dengan tangisan di wajah cantiknya.

"Ibu kenapa ibu melakukan semua ini?"

"Ini semua untuk mu May'er. Agar kau bisa menjadi putri mahkota dan masa depan mu terjamin. Dan agar aku bisa menjadi permaisuri" ucapnya tentu kalimat terakhir tidak di ucapkan olehnya.

"Tapi aku tidak butuh semua itu jika tanpa ada diri mu bu"

"Apa kau bodoh? Kau mau di sebut sebagai anak selir dan bukannya putri sah?!"

"Dimana otak mu Mayleen?!"

"Ibu kau membentak ku?" ucapnya dengan berurai air mata.

"Astaga kenapa aku bisa punya anak cengeng seperti mu sih?!"

"Ibu kau jahat!" teriaknya dengan tangisan lalu keluar dari penjara meninggalkan Selir Zhu.

Setelah sampai di pintu masuk penjara ia segera menghapus air matanya. Tatapan matanya berubahnya menjadi tajam. Senyum smirk muncul di wajahnya.

Transmigrasi Komandan Militer (End) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang