21 - Crush

4.9K 699 32
                                    

Mentari Tarrania Arnelise

Mentari Tarrania Arnelise

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

21. Crush

[]

Desau angin yang berembus menerpa hingga menerbangkan beberapa helai rambut pemuda yang tengah menikmati makan siangnya itu. Seperti biasa, rooftop seolah sudah menjadi tempat yang tak mungkin ia lewatkan setiap siang di sekolah.

Derit pintu yang terbuka mengalihkan atensi pemuda itu, senyumnya otomatis mengembang ketika menyadari kehadiran seseorang yang tengah memegang sebuah kotak makan yang entah isinya apa. Mungkin bekal juga.

Dengan senyum manis, Kanaya mengambil duduk di bangku yang sama dengan Elvano, hanya saja dengan jarak yang sedikit jauh. "Selamat ya, gue denger kemarin tim futsal sekolah kita masuk final." Suaranya mengudara tanpa melunturkan senyum di wajahnya.

Mengangguk, Elvano balas tersenyum. "Makasih. Lo nonton? Kok gue nggak liat?" tanya Elvano, membuat ekspresi Kanaya berubah.

Namun gadis itu kembali tersenyum. "Gue ada urusan kemarin, jadi nggak bisa nonton, maaf ya?"

"Nggak apa-apa, santai aja. Masih ada waktu final buat nonton. Yang lebih seru," ujar Elvano, lanjut memakan makan siangnya.

Kanaya mengangguk, membuka kotak bekalnya menunjukkan isi dari kotak itu pada Elvano. "Gue coba belajar bikin puding kemarin, terus subuh tadi gue juga sempet bikin lagi. Nggak seenak buatan Mama lo sih, tapi ... lo mau nyoba juga nggak?" tawar Kanaya, dengan pipi sedikit bersemu.

Melirik dengan tertarik, Elvano mengangguk. "Boleh. Biar gue habisin dulu ini," ujar pemuda itu, kembali melahap makan siangnya.

Kanaya tersenyum dan mengangguk. Senang dengan semua respons ramah yang diberikan Elvano.

Mengunyah suapan terakhirnya, Elvano menutup kembali kotak bekal miliknya, lantas meneguk air mineral ketika makanan di dalam mulutnya sudah habis tertelan. Ia beralih membuka kotak berisi makanan penutup yang dibawakan mamanya hari ini.

Begitu terbuka, ternyata isinya adalah irisan mangga dan melon. Meletakkan kotak yang berisi buah-buahan itu ditengah-tengah mereka, Elvano tersenyum. "Kebetulan nggak dibawain puding lagi sama Mama, mana tadi punya lo, sini gue cicipin," ujar Elvano. "Oh ya, kalau mau ini ambil aja nggak apa-apa," lanjutnya menyodorkan kotak itu.

Kanaya mengangguk, juga meletakkan kotak makan miliknya yang berisi puding di samping kotak milik Elvano. Pemuda itu langsung mengayunkan garpu miliknya dan membelah puding yang dibawa Kanaya, sedang Kanaya mengulurkan garpunya sendiri mengambil buah mangga dari kotak milik Elvano.

"Gimana?" tanya Kanaya tersenyum antusias ketika Elvano memakan pudingnya.

Mengangguk-angguk, Elvano menjawab, "Enak."

ELVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang