09 - Perjanjian

6.9K 1.1K 73
                                    

Elvano Zaffre D.

Elvano Zaffre D

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

09. Perjanjian

[]

Sepertinya, perang dingin antara suami dan istri itu belum selesai, bahkan merembet ke Elvano dan saudara-saudaranya, pada ikut diambekin sama Raka, padahal mereka nggak tahu apa-apa.

Seperti sekarang ini, walaupun dengan wajah tak enak dipandang, dengkusan berkali-kali terdengar, Raka tetap berkumpul di ruang keluarga bersama anak serta istrinya. Pria itu menatap televisi dengan kesal, seolah itu adalah objek yang sudah membuatnya tak enak makan selama tiga hari ini.

Iya, sampai segitu, padahal cuma— jangan bilang cuma, nanti disepak sama Raka.

"Papaaa," teriak Reon, berlari dari kamarnya menuju ke ruang tengah, menghampiri papanya.

Namun enggan menoleh, Raka tetap pada posisinya.

"Papaaa, ada burung di kamar Reonn," ujar Reon lagi, menggoyangkan lengan papanya.

"Halah, nggak usah caper, Papa emang ambekan kayak perawan, sini, Dek!" panggil Hugo, dibalas gelengan oleh Reon.

"Enggak caper! Di jendela kamar Reon ada burung!" ujar Reon serius.

"Burung merpati punya tetangga kali, nggak sengaja numpang di jendela kamar kamu," ujar Elvano menengahi.

"Bukan! Reon liat warnanya biru, kayak punya Pa—" ucapan Reon terhenti ketika tubuhnya terhuyung karena tak sengaja ditabrak oleh Raka yang buru-buru bangkit, berlari menuju kamarnya.

Membuat Ghea terkejut, sontak melotot ketika dengan tidak berperasaannya pria itu menabrak anaknya. "Raka! Pelan-pelan aja kenapa sih?!" teriaknya, segera menghampiri Reon.

"Nggak apa-apa 'kan?" tanya wanita itu pada putra bungsunya.

Reon menggeleng dan tersenyum. "Nggak apa-apa, Mama, Reon 'kan anak kuat."

Ghea tersenyum, mengusap rambut putranya. "Beneran kamu liat burungnya Papa? Kok bisa balik ke rumah lagi?"

Dengan mantap Reon mengangguk. "Iya, Ma, Reon kaget tadi tiba-tiba mau masuk ke kamar," ujarnya.

"Heh, Bang! Liat yuk, beneran burung Papa apa bukan," ajak Hugo, diangguki oleh si kembar. Ketiganya bangkit, berlari menyusul papanya yang sudah lebih dulu pergi ke kamar Reon.

Sampai di kamar adiknya, ketiga pemuda itu melongo saat mendapati papanya tengah mencium dan mengelus bulu biru burung love bird yang ada di tangannya. Saling berpandangan dengan geli, mereka mengerjap, tidak habis pikir dengan tingkah bapak satu ini.

"Bapak lo," ujar Elvano pada Hugo.

"Bapaknya Bang Kano," tunjuk Hugo pada Elkano.

"Suaminya Mama," balas Elkano, membuat tawa Elvano dan Hugo meledak.

ELVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang