selamat membaca cerita elvano 💖
23. Karaoke
[]
Jeritan serta surakan heboh lagi-lagi memenuhi lapangan serta tribun gor Sabtu ini, terlebih lagi hari ini adalah babak final yang membuat mereka para pemain lebih serius dari yang sebelumnya, pertandingan berjalan begitu sengit, hampir terbilang susah untuk mencetak gol lantaran pertahanan masing-masing tim yang sama kuatnya.
Teriakan semangat dari penonton dan anggota cheerleader pun seolah enggan untuk padam, masih sama semangatnya mendukung masing-masing kubu.
Sembari berlari mengejar bola, Elvano sesekali melirik ke arah papan skor, lawannya kali ini adalah SMAN Wismagama, ia akui jika cara bermain mereka hebat, seolah sudah sangat pengalaman sebelumnya, jika boleh menebak, pasti mereka masih mengirim senior untuk terjun bermain.
Hingga beberapa waktu terlalui, dan...
DDAK!
Tendangan terakhir dari tim lawan berhasil meraih gol, surakan dari penonton pun mulai terdengar lebih heboh. Para pemuda ber-jersey merah itu hanya bisa menatapnya lesu dengan bahu yang merosot.
Mereka kalah.
Saling berpandangan, mereka membuang napas pelan, berkumpul ke tengah untuk berjabat tangan dengan tim lawan, setelah itu kembali ke pinggir lapangan untuk beristirahat sebentar, sebelum juri mengumumkan juara mereka.
"Nggak pa-pa, nggak usah sedih, lo pada udah keren! Jangan lupa kalau ini perdana kalian ikut turnamen, bisa masuk final aja udah hebat. Nanti kalau main lagi, rebut posisi pertamanya, oke?" ujar sang senior, menyemangati para juniornya yang terlihat lesu dan sedih itu.
"Betul, ini adalah pencapaian besar, nggak usah sedih, masih banyak kesempatan buat menang nanti. Habis ini kita mau makan dimana lagi?" imbuh sang pelatih, membuat wajah-wajah lesu itu semangat seketika.
"Tempat karaoke, Pak!" sahut salah satu dari mereka, membuat tawa keempat pemuda ber-jersey merah itu mengudara.
Benar, ini adalah pencapaian yang besar, karena ini adalah kali pertama mereka ikut turnamen, bisa masuk final saja sudah beruntung. Jadi untuk apa mereka bersedih hanya karena tak mendapat posisi yang pertama? Mereka bisa merebutnya nanti, setelah membuktikan jika mereka layak mendapat posisi itu.
"Wah boleh tuh, nanti kita dangdutan, mumpung malam Minggu!" sahut yang lain setuju.
Pria paruh baya yang merupakan pelatih mereka itu tertawa. "Oke, oke, nanti malam kita karaokean, sekarang istirahat dulu, sini minum, kita tunggu pengumuman dari jurinya."
Seusai menunggu beberapa menit, akhirnya daftar para juara pun diumumkan, posisi ketiga diraih oleh SMAN Trisakti, lalu posisi kedua ada SMA Lentera Bangsa, dan posisi pertama diduduki oleh SMAN Wismagama.
Perwakilan dari salah satu anggota tim untuk mengambil piala dan berfoto dengan dewan juru, selepasnya pemuda dengan jersey merah itu mengangkat tinggi piala di tangannya berlari mendekati teman-temannya yang lain, mereka berebutan untuk memegang benda mengkilap bewarna emas itu.
"Gila, kita keren banget nggak sih?" ujar Elvano tersenyum lebar menatap piala di tangannya dengan mata berbinar.
"Iya dong, siapa dulu, jagoannya Lerbang nih, boss!" sahut teman-temannya, lantas tertawa.
"Udah, nanti lagi liatinnya, sekarang kita foto dulu, baris yang rapi!" intruksi senior mereka. Diangguki patuh, mereka berjejer dengan piala yang berada di tengah dan mereka berdiri di tiap-tiap sampingnya, berpose sedikit membungkuk dengan kedua tangan di atas lutut untuk foto pertama, lalu berpose jempol, dan gaya bebas untuk foto berikutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVANO
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA [SEQUEL "It Called Love" -- BISA DIBACA TERPISAH] *** Pada dasarnya, manusia tidak ada yang sempurna. Begitu pula dengan Elvano, orang yang selalu tertawa dan tak pernah menampakkan kesedihannya bukan berarti hidupnya baik-bai...