06 - Rahasia Cowok

8.9K 1.1K 153
                                    

Ravinzo Zoey Anggara

"Lo tau bakso beranak? Itu gue yang hamilin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo tau bakso beranak? Itu gue yang hamilin." —Ravin, pelajar.


06. Rahasia Cowok

[]

"Masih tiduran di sini?" seru wanita cantik yang berkacak pinggang itu ketika melihat anak-anaknya masih tertidur di ruang keluarga. Padahal subuh tadi pada bangun, tapi bukannya lanjut tidur di kamar malah balik lagi ke sini, pada peluk guling sendiri-sendiri.

Reon yang semalam tidak ikut begadang pun malah pindah tidur di sini bersama ketiga kakak laki-lakinya.

Mendekati anak-anaknya yang masih molor ria di ruang keluarga itu. Ghea lantas berseru, menepuk dan menggoyangkan lengan mereka. "Bangun! Ayo bangun, pindah di kamar kalau mau lanjut tidur, jangan di sini."

Bukannya bangun, mereka malah ganti posisi lanjut tidur lagi, lagi-lagi Ghea berdecak. "Heh, bangun nggak lo semua! Ayo bangun! Waktunya mulung, nanti hasilnya setor ke Mama!" seru Ghea lagi, menggoyangkan bahu mereka lebih kencang agar mereka terbangun.

"Mamaku yang paling cantik, Vano masih ngantuk, besok aja ya mulungnya, hari ini absen dulu," racau Elvano, menutup telinganya dengan bantal, agar suara menggelegar mamanya itu tidak mengusik tidurnya.

"Suruh Papa aja Ma yang mulung," sahut Hugo dengan suara serak, sembari menyamankan posisi tidurnya.

Sedang Elkano dan Reon, sama-sama tak terusik oleh teriakan mamanya, mereka masih anteng di pulau mimpinya, membuat Ghea geleng-geleng sendiri melihatnya. Ini kenapa kebiasaannya dulu pada nurun ke anaknya?

"Loh, masih pada di sini ternyata?" tanya seorang pria dengan handuk kecil yang menyampir di pundak kirinya, tampak berkeringat sehabis kembali dari kegiatan jogging-nya pagi ini.

"Tau deh, gimana cara banguninnya, pada kebo semua, heran," ujar Ghea, menoleh sebentar pada suaminya, lalu berdecak, kembali menatap mereka.

Tawa berat Raka mengudara. "Nurun dari kamu, dulu 'kan kamu juga suka banget bangun siang, anti mandi pagi kalau nggak mau keluar rumah."

"Ya nggak usah diinget-inget juga!" sergah Ghea, malu. Segera membuang muka dari suaminya yang terkekeh sendiri.

"Udah, biarin aja, semalem mereka baru tidur jam dua pagi, lagian ini juga hari libur," ujar Raka, sembari menggosok rambutnya yang basah dengan handuk.

Membuang napas pelan, Ghea kembali berkacak pinggang. "Siapa juga yang suruh begadang," sewotnya, lalu mendekat, menggoyangkan lengan Elkano.

"Kano mau ikut Mama belanja nggak?" tanya Ghea, mengeraskan suara, membuat pemuda itu terbangun seketika.

ELVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang