Elvano Zaffre Dirgantara
"Lo tau kenapa es kutub meleleh? Itu karena gue yang gombalin." —Elvano, pelajar.
•
•01. Surat Cinta Dari Bu Betty
[]
"Heh, minggir! Minggir! Minggir!" Seorang pemuda berperawakan jangkung dengan rambut berantakan tampak berlari di koridor sekolah menengah atas swasta itu. Decakan dan teriakan kesal terdengar ketika ia menggeser dan menabrak tubuh-tubuh penghalang akses larinya.Sambil berlari ia melontarkan kata maaf, sesekali menoleh ke belakang ketika objek yang ia hindari masih mengejarnya.
"ELVANOOO!!! BERHENTI KAMU, JANGAN LARI!" Teriakan menggelegar menambah kesan bising di koridor pada jam istirahat ini. Seolah tak kenal umur, wanita paruh baya itu berlari, dengan gerakan yang masih lincah membuat beberapa murid melongo melihatnya.
Pada saat yang sama, tak sengaja pemuda itu berpapasan dengan kembarannya yang barusaja keluar dari LAB, karena tak sengaja bahunya tersenggol, pemuda dengan paras yang mirip itu menoleh, menatap bingung kembarannya yang berlari sambil nyengir ke arahnya.
Hanya memasang tampang datar, ia tak menghiraukan ketidak jelasan yang sudah seringkali ia saksikan itu, namun ia terkejut ketika tiba-tiba seorang guru wanita berhenti di depannya dengan napas tersenggal-senggal.
"Mau lari kemana lagi kamu, hah?! Ikut ke ruangan Ibu sekarang!" bentaknya, serta-merta menarik tangan Elkano yang tidak tahu apa-apa, membuat beberapa pasang mata yang melihat berusaha menahan tawanya.
Sedangkan Elkano terlihat bingung. Kenapa jadi dia yang dibawa?
Tak lagi mendengar teriakan memanggil namanya, Elvano menghentikkan langkah, lantas berbalik, matanya menyipit kala melihat guru yang mengejarnya tadi malah membawa orang lain.
"Lah, si Kano di bawa?" gumamnya diikuti tawa yang mengudara. Karena penasaran, ia kembali berlari menyusul kembarannya yang dibawa oleh guru konseling.
Sedang di dalam ruang BK, Elkano tampak diam, menurut ketika guru itu menyuruhnya untuk duduk, kelopak matanya masih mengerjap bingung. Begitu guru wanita itu duduk di hadapannya, barulah Elkano membuka mulut.
"Sa—"
"Kamu ini ya, nggak capek apa buat ulah mulu?! Bikin Ibu pusing aja!" serobot wanita itu, membuang napas kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVANO
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA [SEQUEL "It Called Love" -- BISA DIBACA TERPISAH] *** Pada dasarnya, manusia tidak ada yang sempurna. Begitu pula dengan Elvano, orang yang selalu tertawa dan tak pernah menampakkan kesedihannya bukan berarti hidupnya baik-bai...