04 - Manusia Itu Makhluk Sosial

11.9K 1.2K 74
                                    

Navajo Reon Dirgantara

"Reon masih kecil, kalau mau daftar jadi pacar, ke Mama aja ya, Kak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Reon masih kecil, kalau mau daftar jadi pacar, ke Mama aja ya, Kak." —Reon, pelajar.


04.  Manusia Itu Makhluk Sosial

[]


Siulan-siulan pelan terdengar mengiringi langkah kaki dari sang empu yang tengah berjalan santai, dengan kedua tangan berada di dalam saku celana, namun beberapa detik kemudian ia terlonjak kaget, langkahnya mendadak berhenti ketika tak sengaja mendengar sesuatu berasal dari kamar mandi perempuan.

Kerutan halus tampak di dahinya, dengan satu alis terangkat. Apa mungkin ia salah dengar? Tapi suaranya terdengar jelas tadi, seperti pintu yang dibanting dengan keras.

"Serem amat, Mbak kun kali ya?" gumamnya, refleks menggosok tengkuk, merinding.

Namun karena rasa penasarannya jauh lebih besar, kakinya melangkah mendekat, lantas sedikit mengintip ke lorong, dimana terdapat wastafel dan kaca di tiap-tiap depan bilik toilet. Ia kembali terkejut ketika mendengar teriakan marah khas perempuan.

Matanya mengerjap, karena tak terlihat jelas, ia mengintip lebih dalam hingga tampak tiga gadis tengah berdiri, keduanya bersidekap sedang yang satunya tampak marah menyemprotkan air selang pada gadis yang terduduk di bawahnya, menunduk tak berani melawan, sedang baju dan rambutnya sudah basah kuyup oleh air.

Karena turut merasa kesal lantaran melihat kejadian itu. Tanpa berpikir risiko ia memasuki kamar mandi perempuan, kakinya melangkah lebar mendekati mereka.

"Wah, seru banget kayaknya ya bisa rundung orang kayak gini?" Seringaian tipis tampak di wajahnya, sontak ketiga gadis itu berbalik terkejut ketika mendapati seorang pemuda masuk ke dalam kamar mandi wanita.

"Kenapa diem? Lanjutin dong, gue mau ikutan nih," ujarnya tersenyum miring pada ketiga gadis yang tampak bingung akibat kehadirannya. Pandangan Elvano lantas turun menatap gadis yang setia menunduk itu.

"Lo ... kembarannya Elkano, 'kan?" tebak salah satu gadis itu memandangi wajah Elvano.

"Keliatannya?" sahut Elvano, santai.

"M-maksud lo masuk ke sini apa? Lo buta? Ini kamar mandi cewek! Lo mau gue laporin ke Bu Betty?!" sentak gadis yang tadi sibuk marah sembari menyemprotkan air selang.

"Gue bisa laporin lo balik." Pandangan matanya terarah pada apa yang telah ketiga gadis itu perbuat, satu alisnya bergerak naik-turun. Langkahnya mendekat, menatap gadis yang lebih pendek darinya itu. Matanya memicing tajam.

ELVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang