ternyata banyak juga ya shipper vano sama kanaya. sampe bikin nama kapal elka, elmen, aku aja nggak kepikiran sampe situ, kalian kenapa kreatif bgt 😭
***
***
37. Maling Rambutan
[]
"Si anying itu Bu Betty sama Pak Wawan kurang kerjaan banget sih, baru juga dua hari masuk udah razia aja, mana rambut gue masih panjang lagi, gimana nih, Pit?" gerutu Elvano, yang sedari tadi tak berhenti melonggokkan kepalanya untuk melihat guru konseling serta waka kesiswaan yang masih razia di kelas sebelah.
Sebelumnya, Elvano sudah sangat sering diingatkan oleh Elkano untuk memotong dan merapikan rambutnya, karena Pak Wawan dan Bu Betty bisa melakukan razia kapan saja, daripada nanti rambutnya dipotong Pak Wawan terus dibikin pitak, lebih baik potong sendiri. Sekarang Elvano menyesal karena tak mengindahkan apa yang dikatakan oleh kembarannya itu.
"YNTKTS!" sahut Ravin yang juga tremor. Masalahnya rambut itu mempengaruhi muka, kalau model rambut dia jelek, nanti gebetannya pada kabur lagi.
"Apaan YNTKTS?" tanya Elvano, menoleh pada Ravin.
"Ya ndak tau, kok tanya saya?!" jawab Ravin, membuat Elvano mendelik.
"Ye, biasa aja dong kalau nggak mau ngasih tau, nggak usah ngegas!"
Ravin geram. "YNTKTS itu singkatannya ya ndak tau kok tanya saya, goblok! Gue ngasih tau elo ini!"
"Bilang dong!"
Bahkan disaat-saat kayak gini, mereka masih sempat-sempatnya ribut. Beberapa waktu kemudian, atensi kedua pemuda yang sedang mengawasi Pak Wawan serta Bu Betty itu beralih, ketika seorang gadis datang dari arah Barat, menarik kerah jas seragam mereka dan menyeretnya keluar dari kelas.
"Woi, apaan nih, main tarik-tarik aja!" seru Elvano, terkejut karena tiba-tiba ditarik begitu saja.
"Berisik. Ayo ikut gue, kita bolos. Sebelum si es Wawan sama Nenek Lampir itu tau!" ajak Ivy, dalang yang menyeret mereka keluar dari kelas.
"Bolos lewat mana, njing? Emangnya Lerbang ada pintu ajaib?!" sahut Ravin.
Gadis dengan dasi longgar, serta jas seragam yang sengaja ditekuk ke atas itu merotasi bola matanya. "Tinggal nurut aja apa susahnya sih lo? Ayo buruan- anj, es Wawan sama Nenek Lampir udah keluar woi, buruan!" iris gadis itu melebar ketika melihat waka kesiswaan serta guru konseling keluar dari kelas XI IPS 2, kelasnya Ivy.
"Heh! Mau kemana kalian?!" teriak Bu Betty yang memergoki mereka bertiga.
Menoleh kilat, Elvano dan Ravin sama-sama terkejut.
Ivy menyengir lebar. "Mau ke toilet, Bu!" jawab gadis itu, membuat Bu Betty serta Pak Wawan melotot garang.
"Memangnya ada ke toilet tiga orang cewek sama cowok barengan gitu?!" sentak Pak Wawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVANO
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA [SEQUEL "It Called Love" -- BISA DIBACA TERPISAH] *** Pada dasarnya, manusia tidak ada yang sempurna. Begitu pula dengan Elvano, orang yang selalu tertawa dan tak pernah menampakkan kesedihannya bukan berarti hidupnya baik-bai...