06

84 7 11
                                    

ARISTAN

- Happy Reading -

•••

"Gue pernah percaya akan namanya cinta, sampai akhirnya seseorang hadir lalu menghancurkannya."
- Intan Alessandra Alena

•••

Cuaca siang hari ini lumayan panas. Matahari bersinar tepat berada di atas kepala. Ditambah dengan banyaknya motor berlalu lalang yang menimbulkan asap serta debu membuat siapapun rasanya ingin cepat-cepat sampai ke rumah dan langsung rebahan.

Di depan gerbang sekolah, Intan dan Raqilla sedang menemani Jesna yang menunggu jemputan sang ayah di halte.

"Tan, Jes, gue pulang duluan nggak papa?" ucap Raqilla sambil berusaha menahan kantuknya.

Jesna yang sedang scroll fyp tiktok menoleh, begitupun Intan yang asik membaca sebuah cerita di aplikasi wattpad.

"Nggak papa. Lo pasti udah ngantuk, kan?" tebak Intan tepat sasaran. Mengingat Raqilla yang memang terbiasa tidur siang.

Raqilla mengangguk. "Jadi, nggak papa nih?" Cewek itu bertanya sekali lagi untuk memastikan.

"Iya, Raqilla!" sahut Intan dan Jesna bersamaan dan penuh penekanan.

Raqilla langsung saja menampilkan deretan giginya. "Yaudah. Bye, assalamualaikum," ucap Raqilla kemudian segera memakai helmnya.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, hati-hati!" peringat Intan.

Raqilla mengacungkan jempolnya. Kemudian menghidupkan motor dan melaju dengan kecepatan sedang meninggalkan wilayah sekolah.

Intan berdecak kesal. Sudah sepuluh menit sejak kepulangan Raqilla, sampai saat ini ia masih berada di sini, di depan gerbang sekolah bersama Jesna. Padahal perutnya sudah keroncongan sejak tadi. Ingin jajan tapi sayangnya uang jajannya sudah habis saat istirahat kedua tadi.

"Lo mending nebeng gue aja deh, Jes. Mungkin bokap lo lagi kejebak macet," tutur Intan tak sabaran.

Cewek itu lantas menggeleng. "Nggak usah, Tan. Bentar lagi juga pasti sampe. Lo kalau mau duluan nggak papa kok," ucap Jesna.

Ingin meninggalkan Jesna, tapi Intan tidak enak hati. Bagaimana jika nanti si cewek Toa Masjid ini tiba-tiba diculik? Nggak bakalan seru nanti kelas mereka karena ketua kelasnya nggak ada sebagai biang ributnya kelas. Jadi, dengan berat hati Intan masih setia menemani Jesna.

Tak berapa lama sebuah mobil Expander mendekat ke arah Jesna dan Intan. Keduanya menoleh serentak dan sudah tau siapa orang di dalam mobil itu.

"Tuh, kan, bokap gue udah dateng," ucap Jesna senang. Intan hanya membalasnya dengan deheman.

"Gue pulang. Lo hati-hati." ucap Jesna.

"Lo juga," balas Intan.

Jesna pun masuk ke dalam mobil. Membuka kaca jendela lalu menganggukkan kepala ke Intan, mengisyaratkan 'gue pulang'.

Intan mengangguk sebelum akhirnya mobil yang ditumpangi oleh Jesna perlahan menjauh dari pandangannya.

Cewek itu menaiki motornya kemudian memasang helm. Namun, gerakannya terhenti kala seseorang menahan tangannya. Intan seketika menoleh dan mendapati seorang cowok yang pernah mengisi hatinya beberapa saat yang lalu telah berdiri di depannya.

ARISTAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang