ARISTAN
- Happy Reading -
____________________Waktu terus berlalu dan hari ini tepat hari di mana acara pembagian rapot di SMA Lentera Bangsa. Semua siswa dan siswi ditemani oleh orang tua mereka datang ke sekolah untuk mengambil sebuah buku laporan berisi nilai selama semester 2 yang telah dilakukan.
Di kelas XI IPS 4, keenam anggota inti seperti pada semester-semester sebelumnya senantiasa duduk di bangku paling depan. Tak seperti biasanya ketika di kelas yang selalu duduk di bangku akhir dan di pojok.
"Om Adnan, Aris belum pulang ke sini?" tanya Ricky pada Adnan yang duduk di belakangnya.
Adnan menggeleng pelan. "Belum, Ky. Mungkin besok atau lusa kayaknya. Dia nggak ada ngabarin Om kapan mau pulang," jawab Adnan.
"Yahh, nggak seru nih kalau anggotanya kurang satu," ucap Jeremy.
Seisi ruangan langsung diam ketika Bu Erna masuk ke ruang kelas dengan membawa setumpuk rapot di tangannya. Di belakangnya, ada Kiara yang turut membantu karena tidak mungkin Bu Erna membawa rapot sebanyak 35 buah ke kelas seorang diri.
Sebelum pembagian rapot, Ibu Erna selaku wali kelas XI IPS 4 memberikan peringatan dan nasihat terutama untuk para berandalannya XI IPS 4 itu.
"Kalian sudah mulai memasuki tahap yang lebih tinggi yaitu kelas 12. Ibu harap, kalian bisa lebih fokus pada pelajaran sekolah dibandingkan dengan aksi-aksi yang merugikan. Bolos dan alpa juga dikurangi untuk kelas 12 nanti karena kehadiran kalian juga akan berpengaruh pada kelulusan kalian nanti."
Bu Erna menatap keenam anggota inti Arbaaz secara bergantian. "Terkhusus untuk kalian bertujuh—"
"Kami berenam, Bu. Kan Aris nggak ada," potong Reza sebelum Bu Erna menyelesaikan kalimat yang akan diucapkannya.
"Bisa diem nggak, Za?" sinis Frans yang duduk tepat bersebelahan dengan Reza.
"Kan gue nanya, Ans. Sensi amat sih lo kayak cewek," balas Reza tak kalah sinis.
"Ya kan tetep aja hitungannya 7 orang meski Aris nggak ada. Kan kalian bintang berandalannya SMA LB," ucap Bu Erna nyelekit.
"Ebuset, Bu. Nyentil bet kata-katanya," ucap Michael dramatis sambil memegang dadanya.
"Sudah-sudah. Ibu akan mulai pembagian rapot kali ini. Di mulai dari peringkat 5 sampai peringkat 1."
•••
Sama halnya dengan XI IPS 4, XI IPS 2 juga diberikan peringatan dan nasihat yang kurang lebih sama dengan IPS 4 oleh Bu Lina.
"Ibu berharap, semoga kalian semua bisa lebih baik lagi ke depannya. Selalu tingkatkan prestasi dan buatlah orang tua dan guru-guru bangga terhadap kalian."
"Siap, Bu!" serentak seluruh siswa siswi XI IPS 2.
"Baiklah. Ibu akan mulai menyebutkan satu persatu peringkat kelas pada semester 2 kali ini."
•••
"Lo hebat, Ans. Nilai lo jauh diatas rata-rata dan bisa nandingin Aris," ucap Reza bangga terhadap sahabat kulkasnya satu itu.
Kali ini, Frans mendapat peringkat pertama pada pembagian rapot semester 2 setelah sebelumnya diduduki oleh Aris sebagai peringkat pertama dan Brian sebagai peringkat kedua.
"Gue tau gue hebat," ucap Frans pede.
"Dih, sombong amat lo," ucap Jeremy julid.
Brian menggeleng-gelengkan kepalanya. Tak berselang lama, dering ponsel mengalihkan seluruh atensi mereka kepada Brian.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARISTAN [END]
Teen FictionBagaimana jadinya jika seorang Aris Keano Favian yang tak pernah jatuh cinta bisa terikat dalam sebuah hubungan akibat sebuah taruhan dengan seorang cewek pemilik predikat playgirl seperti Intan Alessandra Alena? Awalnya memang begitu sulit. Namun s...